TERNYATA, masih belum ada petinju yang mampu mengatasi keberingasan Mike Tyson di ring. Jumat malam pekan lalu, kembali jotosan pemegang gelar juara tinju dunia tiga versi itu (World Boxing Association, World Boxing Council, dan International Boxing Federation) minta korban: Penantang Carl "The Truth" Williams. Williams, yang sebelum naik ring di Trump Plaza, Atlantic City, New Jersey, sesumbar akan menjatuhkan lawan di ronde-ronde awal, ternyata tak berkutik begitu berhadapan dengan Tyson. Ia cuma mampu bertahan 93 detik sebelum Wasit Randy Neumann menghentikan pertandingan. Williams, yang menempati urutan pertama dalam daftar penantang gelar versi WBC dan IBF, dinyatakan kalah TKO. "Williams tidak memberikan reaksi apaapa sampai hitungan kedelapan. Ia kelihatan masih kehilangan keseimbangan setelah dagu kanannya dihajar pukulan kiri Tyson," kata Neumann seusai pertandingan singkat itu. Ia, tambahnya, memberikan hitungan pada saat Williams mencoba bangkit sembari bergelayutan di tali ring, dan kemudian menanyai sang penantang sebanyak dua kali dengan pertanyaan yang sama - "Apakah Anda tidak apa-apa?" tak ada reaksi sama sekali dari petinju yang bersangkutan. Neumann bahkan mengaku tidak melihat mata Williams memancarkan tanda-tanda kesanggupan melanjutkan pertandingan. "Dalam kondisi seperti itu sangat berbahaya jika pertarungan dilanjutkan," ujarnya. Tapi Williams malah menuduh Neumann merampok kesempatannya mengalahkan Tyson. "Saya tidak luka sama sekali. Saya biasa terjatuh dua sampai tiga kali dalam setiap pertarungan, tapi selalu bisa bangkit, dan kemudian menjatuhkan lawan," katanya. Tyson, yang tampak belum mengucurkan keringat seusai mempertahankan gelar, mengejek lawannya tidak memberikan kesempatan kepadanya untuk memperlihatkan teknik bertinju. Ia, katanya, di ronde pertama itu sebenarnya masih menjajaki cara yang tepat untuk menjatuhkan lawan. Tahu-tahu pukulan long hook tangan kirinya telah menghentikan perlawanan Williams. "Saya tidak sengaja melayangkan pukulan itu," ucap Tyson. Ia mengaku sesungguhnya kekuatan pukulannya terletak pada tangan kanannya. Tonjokan telak Tyson atas Williams itu membuat rekor kemenangannya makin tak tertandingi oleh petinju kelas berat mana pun. Ia belum pernah kalah selama 37 kali penampilannya di ring, 33 kali di antaranya diakhirinya dengan KO. Dan Williams adalah petinju ke-17 yang dirobohkannya di ronde pertama. "Tak seorang pun petinju yang mampu mengalahkan saya saat ini," sesumbar Tyson. Untuk pertandingan melawan Williams, Tyson menerima bayaran US$ 4 juta ditambah bonus US$ 100.000 dari Promotor Don King atas keberhasilannya memukul roboh lawan. Tak terkalahkannya Tyson sampai saat ini membuat King harus memeras otak mencarikan lawan sepadan bagi Tyson. Diantara penantang-penantang gelar cuma Evander Holyfield, penantang urutan pertama versi WBA, yang dinilai King sebagai calon lawan Tyson paling berbobot. Holyfield, 26 tahun, yang merobohkan petinju Brasil, Adilson Rodriques, dinilai pengamat tinju memiliki gaya yang cocok untuk meredam "keberingasan" Tyson di ring. Holyfield diperbincangkan karena mempunyai beberapa kelebihan. Ia mampu bertinju dengan gaya boxer, dan sekaligus gaya fighter. Tapi Tyson tak cemas. Bahkan ia dengan jemawa berkata, "Tak seorang dari mereka akan luput dari sasaran kepalan tanganku."Rudy Novrianto dan Yusril Djalinus (Burlington)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini