JERMAN Barat melahirkan lagi seorang bintang tenis muda usia. Setelah Boris Becker, kini giliran Steffi Graf, yang Sabtu pekan lalu menciptakan sejarah di stadion tenis Rolland Garros, Paris. Dalam usia yang belum genap 18 tahun, ia berhasil menjuarai turnamen bergengsi tinggi, Prancis Terbuka. Kejuaraan ini merupakan salah satu dari empat rangkaian turnamen tenis kategori Grand Slam: Wimbledon, AS Terbuka, dan Australia Terbuka. Di pertandingan final yang mencekam, gadis manis berambut pirang itu mengandaskan petenis nomor wahid yang diunggulkan, Martina Navratilova, 30 tahun. Pertarungan di atas lapangan tanah liat itu berlangsung alot dan memakan waktu lebih dari dua jam. Akhirnya, Steffi unggul dengan skor ketat: 6-4, 4-6, dan 8-6. Begitu pertandingan berakhir, tak terbendung lagi sorak sorai sekitar 14 ribu penonton yang memadati stadion, mengelu-elukan sang juara baru. Steffi tercatat sebagai pemain termuda yang pernah menjuarai turnamen Prancis Terbuka. "Saya bermain tanpa beban, sekalipun yang saya hadapi nama besar dalam dunia tenis," kata Steffi setelah pertandingan. Atas kemenangannya itu ia mengantungi hadiah uang US$ 180 ribu. Kemenangannya atas Martina sebenarnya bukan suatu hal yang baru. Dari delapan kali perrandingan antara mereka, Martina, yang pernah tujuh kali juara Wimbledon, tiga AS Terbuka tiga Australia Terbuka, dan dua Prancis Terbuka masih unggul: 5-3. Cuma, kemenangan Steffi yang terakhir membawa arti penting. buat gadis bermata biru tapi sayu itu. Sejak awal tahun ini, ia belum terkalahkan dalam 39 pertandingan, dan menjuarai 8 turnamen tenis berturut-turut. Sedangkan Martina belum satu pun menjuarai turnamen tenis yang diikutinya. Melejitnya Steffi di kalangan elite petenis dunia sebenarnya agak di luar dugaan.Bayangkan, baru April tahun lalu ia pertama kali menjuarai sebuah turnamen Itu pun dalam turnamen yang kurang bergengsi, di Family Circle Magazine Cup di Hilton Head Island, AS. Tapi, di turnamen itu, ia sudah bisa mengalahkan dua petenis andal yang sudah punya nama: Hana Mandlikova dan Chris Evert. Kemenangannya itu disusul oleh sukses berikutnya. Mei, tahun lalu di kandangnya sendiri, dalam turnamen Jerman Terbuka, Steffi keluar sebagai juara sekaligus membungkam Martina di final dengan skor telak, 6-2 dan 6-3. Memang, gadis asal kota kccil Bruehl ini memiliki tradisi tenis yang panjang. Ia lahir dari lingkungan keluarga yang "gila" tenis, dan sudah kenal raket sejak berusia tiga tahun. Itu sebabnya, Steffi kecil selalu merengek untuk bermain tenis. Di ruang bawah tanah di rumahnya, ia membuat net dari dua kursi yang dijejerkan . Ketika Steffi mcnginjak usia lima tahun, Peter Graf, 47 tahun, ayahnya mulai membawanya untuk berlatih tenis secara serius. Hasilnya menakjubkan. Dalam usia 13 tahun Steffi sudah berhasil menjuarai turnamen kelompok yunior diJerman Barat yang sebenarnya diperuntukkan bagi usia di bawah 18 tahun. Bakatnya bermain tenis mengundang perhatian banyak pengamat. Maka, Steffi diundang untuk bermain dalam ekshibisi pertandingan tenis di Olimpiade Los Angles 1984. Ia tak mengecewakan. Ia berhasil memperoleh medali emas. Apa keistirnewaannya? Terletak pada kekuatan pukulan forehand-nya yang keras dan sulit diduga arahnya. Namun, senjata yang sebenarnya adalah motivasi - ingin menang - yang dimiliki secara alamiah oleh dara cantik itu. "Keinginannya untuk selalu menang selalu menggebu-gebu. Tak ada kamus kalah dalam dirinya," kata Peter, yang hampir selalu mendampingi Steffi baik di dalam maupun di luar lapangan. Maka, ujar Peter, hobi Steffi termasuk unik. Sehari-hari ia gemar bertaruh dengan bermain kartu atau main dadu Back Gammon. "Perasaannya selalu dipenuhi oleh keinginan untuk bertaruh dan menang. Itu membantu penampilannya di lapangan," ujar Peter mengomentari putri sulungnya yang gemar memasak sendiri makanannya. Kini Steffi tampaknya punya taruhan: menjadi petenis wanita nomor satu dunia. Meski tahun ini belum pernah memenangkan satu turnamen pun, Martina dalam catatan komputer masih terhitung sebagai pemain wanita nomor wahid.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini