Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Rudy lagi, Rudy lagi

Rudy hartono memenangkan kejuaraan terbuka bulu tangkis jepang 1981, setelah menundukkan lius pongoh. dia masih ingin menjuarai all england, memperkuat tim piala thomas. tim putra meyakinkan.(or)

31 Januari 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RUDY Hartono masih hebat. Dalam usia 32 tahun, ia malah berhasil memenangkan Kejuaraan Terbuka Bulutangkis Jepang 1981. Lebih 80 pemain top dari 15 negara anggota International Badminton Federation ikut berkompetisi. Di final, yang berlangsung di Yuyogi, Tokyo, akhir pekan lalu Rudy menundukkan Lius Pongoh tanpa kehilangan satu set pun. Skor 15 - 8 dan 15 - 9. Gelar juara ini sebelumnya dipegang oleh Liem Swie King dua kali berturut -- 1979 dan 1980. Ia tidak menganggap kemenangannya atas Lius, 12 tahun lebih muda, sesuatu yang istimewa. Di pelatnas keduanya memang saling ganti kalah dan menang. "Kalau Lius berkonsentrasi pada partai tunggal saja, hasilnya mungkin akan lain," kata Rudy. Lius dalam Kejuaraan Terbuka Bulutangkis Jepang 1981 memang turun di dua nomor: tunggal dan ganda. Untuk partai ganda pasangannya adalah Christian Hadinata. Pasangan Lius/Christian menjuarai turnamen setelah bermain secara marathon -- bertanding empat kali pada Sabtu. Sedang Rudy bertarung di nomor tunggal saja. Bagi Rudy, ayah dari dua anak, kemenangan ini telah menebalkan kepercayaan pada dirinya untuk tidak menggantungkan raket lebih cepat. Ia bahkan sudah bertekad akan bermain selama mungkin. "Saya berharap bisa menjadi juara All England sembilan kali, memperkuat tim Piala Thomas, dan mengikuti Kejuaraan Bulutangkis Dunia 1982," katanya. Rudy sudah jadi juara All England delapan kali, juara dunia 1980, dan lima kali memperkuat tim Piala Thomas Indonesia. Di stadion Yuyogi tak sepenuhnya dominasi Indonesia. Di bagian putri, baik tunggal maupun ganda, tim Indonesia gagal. Dalam partal tunggal, Verawaty, kampiun dunia 1980, disisihkan oleh pendatang baru Kimiko Jinnai, 16 tahun, dari Jepang di putaran kedua. Skornya pun telak: 1-11 dan 5-11. Dalam partai ganda, pasangan utama Indonesia Verawaty/Imelda Wiguno tersingkir di semi final. Mereka ditundukkan oleh gandawati Jepang Atsuko Tokuda/Yoshiko Yonekura. Liem Swie King dan Ivanna Lie, dua pemain andalan Indonesia, kali ini tak main. Mereka mengkonsentrasikan diri untuk All England di London, Maret. Dari uji coba di stadion Yuyogi, dominasi pemain putra Indonesia tampak masih meyakinkan. Prakash Padukone, juara All England 1980, telah dibuat tak berkutik oleh Lius. Diperkirakan di All England nanti, gelar juara di nomor pria akan diboyong lagi oleh Indonesia. Di bagian putri, Kampiun Kejuaraan Terbuka Bulutangkis Jepang 1981, Sun Ai Hwan dari Korea Selatan merupakan kuda hitam yang patut diperhitungkan di All England. Penampilannya pekan lampau cukup memukau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus