Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno Tengah Direvitalisasi, Ditargetkan Selesai Oktober

Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PP GBK) tengah melakukan revitalisasi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno.

10 Juli 2024 | 17.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Para pekerja meratakan medium tanah yang akan segera dijadikan media tanam rumput dalam proyek revitalisasi di Stadion Gelora Utama Bung Karno, Senayan, Jakarta, 10 Juli 2024. (ANTARA/FAJAR SATRIYO)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PP GBK) tengah melakukan revitalisasi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Mereka menargetkan proyek itu akan rampung pada Oktober.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ini masih berlangsung proses revitalisasi rumput dengan meratakan medium tanah di SUGBK, Senayan, Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Untuk progres saat ini memang sudah perataan tanah, kami ekspektasi tanggal 21 sudah bisa masuk ditanami rumput. Hingga akhir Juli kita lakukan penumbuhan kekuatan rumputnya. Sehingga akhir Oktober kita sudah bisa lakukan uji fungsi lapangan dan bisa fit untuk persiapan kualifikasi Piala Dunia 2026 di November," kata Kepala Divisi Pembangunan dan Pemeliharaan GBK, David Prastyan kepada pewarta.

Direktur Umum PP GBK, Hadi Sulistia menjelaskan bahwa tata kelola rumput SUGBK tidak dapat disamakan dengan stadion semacam Tottenham Hotspur Stadium atau Santiago Bernabeu Stadium.

Menurut Hadi, jika tata kelola rumput disamakan dengan dua stadion tersebut maka akan terdapat pengubahan struktur utama bangunan dari SUGBK, yang notabene tidak memungkinkan karena termasuk ke dalam cagar budaya.

Saat ini menurut Hadi yang memungkinkan untuk tata kelola rumput bisa diaplikasikan di SUGBK yakni menilik dari tata kelola yang dilakukan di Stadion Internasional Singapura.

"Untuk bisa mencapai level seperti Tottenham Hotspur Stadium atau Santiago Bernabeu, itu tidak memungkinkan karena harus mengubah struktur bangunan fisik dari stadion utama yang menjadi cagar budaya. Oleh karena itu, kita mencari referensi dari benchmark yang bisa diaplikasikan ke stadion utama itu Singapura," ujar Hadi Sulistia.

"Akan tetapi, untuk kita bisa menjadi seperti Singapura, mereka itu butuh waktu tujuh tahun untuk bisa menyiapkan infrastruktur sehingga bisa seperti sekarang. Alhamdulillah, Singapura sangat kooperatif dengan kita, sehingga mereka bisa memberikan pengalamannya kepada kami. Namun demikian, untuk persiapan nursery, peralatan, itu membutuhkan order dan persiapan yang minimal 12 bulan," imbuh Hadi.

Tim nasional Indonesia akan menjalani laga kandang perdananya di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menghadapi Australia yang berlangsung pada 10 September mendatang.

Pilihan Editor: Desak Made Rita Kusuma Dewi Jadi Andalan Cabang Panjat Tebing untuk Raih Emas Olimpiade Paris 2024

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus