Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

SEA Games Vietnam: Kontingen Indonesia Kesulitan Cari Makanan Halal

Masalah makanan halal menjadi kendala sejumlah ofisial kontingen Indonesia di SEA Games Vietnam 2021.

14 Mei 2022 | 07.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengunjung keluar dari Restoran Batavia di kawasan Ba Dinh, Hanoi, Vietnam, Jumat (13 Mei 2022). Restoran milik salah satu staf KBRI, Azhar Rizal, yang didirikan sejak 2017 tersebut menjadi satu-satunya tempat makan masakan Indonesia dan menjadi satu rujukan dari beberapa tempat makanan halal di Hanoi bagi para kontingen dan media pers selama SEA Games 2021 Vietnam. ANTARA/Aditya Pradana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah makanan halal menjadi kendala sejumlah ofisial kontingen Indonesia di SEA Games Vietnam 2021. Mereka mengaku kesulitan menemukan makanan jenis ini, termasuk di hotel tempat rombongan atlet menginap.

Manajer tim kickboxing Indonesia, Neneng Nurosi Nurasjati, mengaku harus ekstra selektif memilih agar tidak memakan makanan non-hal. Sebab, di hotel tempat dia tinggal tidak membedakan mana makanan halal dan yang tidak.

"Baru dua hari lalu ada space untuk muslim, tapi itu pun hanya sedikit, dan seperti tidak ada pilihan," kata Rossi kepada Antara, menambahkan bahwa timnya telah tiba di Vietnam sejak 4 Mei.

Hal itu, menurut dia, berbeda dari kondisi saat SEA Games Filipina 2019, di mana pihak hotel sudah membedakan area wilayah makanan yang dapat dimakan oleh muslim dan non-muslim.

"Saya sudah menyampaikan kepada LO, LO kan menyampaikan kepada Organizing Committee di sini. Organizing Committee kan pastinya langsung ke hotel, cuman saya tidak tahu kalau di hotel kok bisa lambat," ujar perempuan berhijab tersebut.

Alhasil, Rossi mengatakan dia bersama tim yang muslim -- tiga atlet dan satu pelatih -- memilih makanan yang sudah pasti halal, seperti salad dan buah, juga telor rebus sebagai sumber protein.

"Saya juga selektif buat yang digoreng-goreng, masih tanya ini pakai minyak babi atau enggak," kata Rossi.

"Tapi kebetulan saya juga bawa makanan dari Indonesia, bawa abon, itu saja."

Meski begitu, keterbatasan makanan halal, menurut dia, tidak mengganggu performa tim nasional kickboxing, yang baru saja menuntaskan pertandingan cabang olahraga dengan dua emas, satu perak dan satu perunggu.

"Sama sekali tidak mengganggu, kebetulan yang nasrani juga banyak. Selain itu, mereka juga tidak bisa banyak makan karena kondisi setiap hari itu harus timbang berat badan," kata Rossi.

"Makanan yang cukup juga masih ada yang halal, cuman memang lagi-lagi harus selektif," ujarnya menambahkan.

Kondisi yang sama juga dirasakan timnas futsal. Wakil dari Federasi Futsal Indonesia, Iin Nurindra, mengatakan telah meminta kepada penyelenggara untuk menyediakan makanan halal.

Di hotel tempatnya tinggal, di provinsi Ha Nam, sekitar satu jam dari pusat kota Hanoi, Iin mengatakan semua makanan digabung di satu meja buffet.

"Malaysia komplain, besoknya dipisah, sehari masih ada meja terpisah walaupun menunya jadi minoritas, misalnya cuman bakmi goreng, nasi sama ayam goreng," kata Iin.

"Mungkin mereka agak bingung, halal itu bagaimana, agak susah ya kalau bercerita halal sebenarnya, akhirnya kita bilang, pokoknya ayam, jangan pork."

Iin juga mengatakan bahwa kondisi tersebut tidak mempengaruhi para atlet yang tengah berlaga di SEA Games Vietnam 2021, "karena kita masih punya pertandingan yang harus kita pikirkan," pungkas dia.

Baca Juga: Klasemen Perolehan Medali SEA Games: Indonesia Raih 7 Emas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus