Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
LONDON – Bayern Muenchen akan menantang Tottenham Hotspur, dinihari nanti. Kedua tim akan berebut poin dalam laga partai kedua penyisihan Grup B Liga Champions 2019/2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menariknya, Muenchen membawa amunisi baru dalam lawatannya ke Inggris. Dia adalah gelandang serang Philippe Coutinho. Pemain berusia 27 tahun itu dipinjam dari Barcelona pada bursa transfer lalu dengan durasi kerja satu musim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Coutinho bisa menjadi modal Bayern untuk menaklukkan Spurs. Sebab, pemain berkebangsaan Brasil itu punya pengalaman lima tahun di Liga Primer Inggris bersama Liverpool (2013-2018).
Walhasil, dia dianggap masih hafal gaya permainan The Lilywhites. Belum lagi, Coutinho punya pengalaman berjumpa dengan Spurs di Liga Champions musim lalu saat masih membela Barcelona.
Kala itu Barcelona sukses menumbangkan Tottenham dengan skor 4-2 di Wembley. Kebetulan, Coutinho yang bermain selama 83 menit sanggup bikin satu gol dan satu assist.
Coutinho pun dianggap makin nyetel dengan permainan Muenchen. Mantan pemain Inter Milan itu tercatat tampil apik dalam dua laga terakhir di Bundesliga melawan FC Koln dan SC Paderborn. Ia mampu bikin satu gol dan satu assist di masing-masing laga.
Manajer Bayern, Niko Kovac, sampai geleng-geleng lantaran penampilan Coutinho. Bermain sebagai gelandang serang dalam skema 4-2-3-1, Coutinho sengaja dipasang di belakang penyerang utama Robert Lewandowski.
Menurut Kovac, Coutinho mampu melakukan tusukan jauh ke dalam kotak penalti lawan. "Melihat caranya menggiring dan mengumpan bola, dia tampak seperti sedang menari dengan bola di kakinya," kata pelatih berkebangsaan Kroasia itu.
Sejauh ini Kovac puas akan penampilan Coutinho. Pelatih berusia 47 tahun itu mengklaim Coutinho sudah makin nyaman dan bahagia bermain bersama Joshua Kimmich dan kawan-kawan.
"Seperti Anda tahu, jika pemain bintang tipikal Amerika Selatan bermain dengan hati gembira, dia sulit dihentikan," ucap mantan Manajer Eintracht Frankfurt itu.
Klaim Kovac dibenarkan Coutinho. Mantan pemain Espanyol itu mengaku sudah cocok dengan rekan-rekannya di Allianz Arena.
"Bayern sudah seperti keluarga bagi saya. Ya, seperti klub-klub saya sebelumnya," kata mantan pemain Vasco da Gama itu.
Salah satu pemain yang paling ia sukai adalah penyerang Lewandowski. Kebetulan, dalam laga melawan FC Koln, dua pekan lalu, Coutinho mendapat hadiah penalti dari Lewandowski.
Padahal, sesuai dengan arahan pelatih, jika tim mendapat sepakan penalti, itu menjadi tugas penyerang berkebangsaan Polandia tersebut.
"Padahal Lewandowski bisa mencetak hat-trick saat itu. Namun dia berikan kepada saya. Dia sangat baik, saya hargai itu," ujar Coutinho.
Sementara itu, kubu Spurs akan mempersiapkan tim terbaik untuk menghadapi Bayern. Manajer Tottenham Mauricio Pochettino sadar betul seperti apa tim yang bakal ia jamu dinihari nanti.
"Bayern bukan tim sembarangan. Mereka langganan Liga Champions. Mereka adalah tim yang selalu membangun kekuatan di setiap musimnya," tutur pelatih berkebangsaan Argentina tersebut.
Kemenangan tipis 2-1 atas Southampton di Liga Primer, Sabtu pekan lalu, akan menjadi modal mental pemain Tottenham menjamu Bayern. Maklum, perjalanan Spurs musim ini tak terlalu apik.
Dalam tujuh laga di Liga Primer, Spurs hanya mampu meraih tiga kemenangan, dua kali imbang, dan dua kekalahan.
"Semoga langkah kami di Liga Champions lebih baik seperti musim lalu. Fokus kami adalah membenahi penyelesaian akhir," kata Pochettino. ESPN | DW | FOOTBALL LONDON | INDRA WIJAYA
Semangat Baru Coutinho
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo