Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Sentuhan Seorang Politisi

Untuk pertama kali tim Ukraina lolos ke putaran final Piala Dunia. Digembleng oleh seorang anggota parlemen.

12 September 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ribuan orang tumplek di pusat Kota Kiev. Mereka menari-nari di jalan sambil mengibar-ngibarkan bendera Ukraina. Suara tabuhan drum ditingkahi teriakan yang tiada henti, ”Ukraina, Ukraina!” Mereka sedang merayakan keberhasilan tim nasional lolos ke putaran final Piala Dunia 2006.

Kegembiaraan itu meluap setelah mereka menyaksikan pertandingan lewat layar televisi raksasa yang dipasang di pusat kota. Andriy Shevchenko dan kawan-kawan memetik angka imbang 1-1 melawan tuan rumah Georgia pada Sabtu dua pekan lalu. Hasil ini sudah cukup mengukuhkan posisi tim Ukraina di puncak klasemen grup 2 zona Eropa. Kesebelasan ini tak akan terkejar oleh tim lain seperti Turki, Denmark, dan Yunani.

Sejak berpisah dari Uni Soviet pada 1991, inilah pertama kali Ukraina lolos ke putaran final Piala Dunia. ”Sulit menggambarkan perasaan kami tentang hasil yang sudah kami raih ini,” kata penjaga gawang Ukraina, Olexander Shovkovsky. ”Kami berhasil meraih cita-cita generasi sepak bola sebelumnya.”

Sebelumnya, negara seluas 60 ribu kilometer persegi itu selalu tersandung di pertandingan play-off ajang Piala Dunia. Pada 1998 mereka menyerah dari Kroasia, dan empat tahun kemudian kalah bersaing dengan tim Jerman.

Kegagalan membuat otoritas sepak bola Ukraina melakukan perubahan besar pada September 2003. Pelatihnya, Leonid Buryak, dipecat karena dinilai kurang berprestasi. Dia diganti oleh mantan pemain Uni Soviet, Oleg Blokhin.

Tidak menyia-nyiakan tanggung jawab yang diterimanya, Blokhin memasang target yang pasti. Dia berjanji mengantar tim nasional Ukraina ke putaran final Piala Dunia 2006. Dan janji itu kini benar-benar dipenuhi. Ukraina memastikan diri lolos dari babak kualifikasi, meskipun masih menyisakan dua pertandingan kandang melawan Turki dan Albania.

Pasukan Blokhin sudah memperlihatkan ketangguhannya sejak pertandingan pertama di kualifikasi grup 2. Mereka bermain cemerlang di kandang Denmark, Yunani, dan Turki. Padahal ketiga negara ini sudah beberapa kali menjadi langganan putaran final Piala Dunia.

Sukses Ukraina tidak bisa dilepaskan dari peranan Andriy Shevchenko. Dia menjadi bintang di lapangan dengan menyumbang lima gol untuk timnya selama babak kualifikasi. Sebagai kapten kesebelasan, pemain terbaik Eropa 2004 ini piawai dalam memimpin rekan-rekannya meraih kemenangan.

Blokhin sendiri menilai bahwa kehadiran Shevchenko memang sangat berarti bagi tim. Pengalamannya di klub raksasa AC Milan sangat membantu. Sebab, sebagian besar pemain berasal dari klub lokal, Dynamo Kiev dan Shakhtar Donetsk. ”Tapi kami tidak mengandalkan kemampuan individu. Anda bisa lihat, kemampuan kami sebagai tim lebih hebat,” kata Blokhin.

Sang pelatih tak salah. Selain mengandalkan Shevchenko, tim Ukraina juga memiliki pemain kunci lainnya seperti Sergei Rebrov. Pemain depan ini adalah pasangan Shebchenko saat keduanya masih memperkuat klub Dynamo Kiev. Begitu juga Ruslan Rotan, pemain sayap kanan yang sering menyumbang gol. Pemain ini pun amat andal dan sekarang menjadi striker utama klub Dynamo Kiev.

Trio Shevchenko-Rebrov-Rotan terbukti amat ampuh mengoyak pertahanan lawan. Mereka disokong oleh pemain tengah yang cukup tangguh, yakni Andrei Husin, yang selama ini bermain di klub Samara, Rusia.

Hanya, kunci keberhasilan sebenarnya berada pada pelatih Oleg Blokhin. Lelaki yang kini berusia 53 tahun ini amat pandai meracik pemain. Pengalamannya sebagai pemain membuat dia paham bagaimana membangun tim yang tangguh. Sebagai pemain, dia pernah mengantar klub Dynamo Kiev menjuarai Piala Winners pada 1975 dan 1986. Blokhin pun pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Eropa tahun 1975 oleh Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA).

Karier kepelatihan Blokhin di tim nasional sebenarnya hampir kandas gara-gara masalah politik. Selain melatih sepak bola, dia juga menjabat anggota parlemen dari Partai Demokrat Sosial. Nah, dalam pemilihan umum pada 2004, partainya mendukung pencalonan Viktor Yanukovich sebagai pemimpin Ukraina. Calon yang disokong ternyata kalah bersaing dengan Viktor Yushchenko.

Blokhin akhirnya dicopot sebagai pelatih karena terkena aturan yang melarang adanya perangkapan jabatan. ”Saya sakit bila meninggalkan tim. Tim itu adalah hidupku. Tim adalah ambisiku untuk membela Tanah Air,” kata Blokhin saat itu.

Kesedihan sang pelatih tidak berlarut-larut. Sebulan setelah diberhentikan, datang kabar menyenangkan dari pengadilan. Dalam persidangan terungkap Blokhin tidak mendapat bayaran selama melatih tim nasional Ukraina. Itulah sebabnya hakim memandang perlu memperlakukan Blokhin secara istimewa dan membolehkan dia merangkap jabatan.

Perlakuan istimewa itu membuat Blokhin semakin bersemangat menggembleng Shevchenko dan kawan-kawan. Ketua Federasi Sepak Bola Ukraina, Grigory Surkis, tak habis-habis memujinya. ”Blokhin sangat peduli pada sepak bola dan tim nasional Ukraina. Dia simbol dari semangat kemenangan.”

Kini kerja keras yang dilakukan Blokhin tak hanya membuat warga Ukraina bergembira. Pemain yang digemblengnya pun amat berbahagia. ”Bertahun-tahun kami hanya bermimpi, dan kini impian itu menjadi nyata,” ujar Shevchenko.

Suseno (berbagai sumber)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus