Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Seppi Menuju Kemenangan

Hampir pasti Vettel menjadi juara termuda dalam dua musim Formula 1 berturut-turut. Rahasianya fokus berlatih dan tidak membawa pacar ke arena.

3 Oktober 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Belum ada pesta gila-gilaan di Singapura. Kru tim Formula 1 Red Bull Racing menahan diri sementara. Sukses pembalap mereka, Sebastian Vettel, menjadi yang tercepat dalam grand prix malam hari di Marina Bay, Ahad dua pekan lalu, hanya dirayakan sederhana. Mereka tak buru-buru menepuk dada meski Vettel tinggal butuh satu poin atau sekadar berada di peringkat kesepuluh di salah satu sirkuit dari lima grand prix tersisa. ”Ini bukan era sepuluh tahun lalu, bukan zamannya berpesta minum sampai pagi selepas balapan,” kata pelatih pribadi Vettel, Tommi Parmakoski.

Untuk urusan kebugaran Vettel, Parmakoski tak mau kompromi. Dia baru bersedia melepas kekangan bila pembalapnya benar-benar telah menjadi juara. Itu seperti dalam sirkuit terakhir musim lalu di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Vettel dia biarkan berpesta sampai pagi bersama kru setelah menyelesaikan musim kompetisi dengan indah: menyodok dari peringkat ketiga klasemen umum menjadi peringkat pertama setelah keluar sebagai juara di Abu Dhabi.

Musim lalu disebut-sebut sebagai kejuaraan terdahsyat dalam enam dasawarsa sejarah Formula 1. Baru kali itu terdapat empat pembalap yang masih berpeluang menjadi juara saat grand prix terakhir. Vettel keluar sebagai pemenang dengan atribut juara termuda sepanjang sejarah, 21 tahun 134 hari. Pembalap Jerman itu memecahkan rekor Lewis Hamilton yang 166 hari lebih tua saat merebut gelar pada 2008.

Keunggulan kecepatan mesin mobil itu tak dimiliki Vettel pada musim ini. Tunggangannya, Renault RS27 bersasis RB7—yang dia panggil Kinky Kylie—tak memiliki performa lebih baik bila melaju di jalur lurus daripada Mercedes yang dinaiki Hamilton dan Jenson Button (keduanya dari tim McLaren) atau Ferrari milik Fernando Alonso (tim Scuderia).

Aturan baru mengenai penggunaan KERS (kinetic energy recovery system) atau alat peningkat daya pacu dari energi kinetik yang terbuang, dan DRS (drag reduction system), yaitu alat di sayap belakang untuk mengontrol aerodinamika, menjadi kendala tersendiri bagi Vettel. Tahun lalu, tim Vettel memiliki mobil hebat yang sangat kompetitif, tidak seperti tahun ini. ”Kekuatan kami tahun ini bukan pada kecepatan, melainkan pada kekompakan kami sebagai tim,” kata pemuda kelahiran Heppenheim, Jerman, itu.

Vettel menyebut kerja sama tim krunya sebagai kunci sukses. Namun sesungguhnya dialah sang bintang utama. Tanpa KERS, Vettel keluar sebagai juara di Melbourne, Australia, dengan memanfaatkan keunggulan aerodinamika mobil di jalur-jalur tikungan. Di Kuala Lumpur, Malaysia, KERS dia lepas di tengah lomba. Dan, lagi-lagi dia tetap menang meski Sirkuit Sepang didominasi jalur lurus.

Dari 15 sirkuit yang telah dilewati, sembilan di antaranya dimenangi Vettel. Itu masih dengan catatan, pria kelahiran 3 Juli 1987 ini berhasil menempatkan diri di pole position pada 11 sirkuit dan 14 kali berdiri di atas podium—sebagai juara, runner-up, atau peringkat ketiga. Torehan Vettel hampir menyamai rekor Nigel Mansell, yang 14 kali berada di pole position pada 1992, dan Michael Schumacher yang menjuarai 13 sirkuit pada 2002.

Satu-satunya podium yang tak dia jejak adalah Sirkuit Nürburgring, di negaranya sendiri, saat Vettel hanya menjadi peringkat keempat. ”Dia fantastis pada musim ini, hampir tak melakukan kesalahan,” tutur rivalnya, Alonso.

Vettel bukan berasal dari keluarga atlet. Ayahnya, Norbert, seorang tukang kayu, menghadiahinya sebuah mobil gokar. Pemandu bakat Gerhard Noack tertarik kelihaian Vettel mengendalikan gokar ketika dia berusia delapan tahun. Noack, yang juga penemu bakat Michael Schumacher, membukakan jalan bagi Vettel.

Merangkak dari kejuaraan-kejuaraan mobil berkelas rendah, bergabung dengan BMS Sauber, lantas pindah Scuderia Toro Rosso pada 2007, Vettel berlabuh di Red Bull pada 2009. Musim berikutnya dia menjadi juara dunia. ”Ketika pertama kali melihatnya, saya melihat hal yang sama yang dulu dimiliki Michael (Schumacher), yaitu kekuatan stamina, semangat juang, dan keinginan meraih kehormatan menjadi yang terbaik,” kata Noack.

Urusan teknik mengemudi dan hal-hal yang berhubungan dengan mobil menjadi tanggung jawab pemilik tim, Christian Horner. Parmakoski membereskan sisanya, yaitu segala macam yang disebutkan Noack di atas.

Jabatan resmi pria berusia 27 tahun ini pelatih fisik. ”Tapi saya juga membawakan minuman dia, menahan dia saat terlalu bersemangat, menghibur dia saat tengah jatuh,” kata Parmakoski, yang menjadi bagian dari tim Vettel sejak 2009. ”Dari 365 hari dalam setahun, saya bersamanya sekitar 300 hari, kami seperti suami-istri.”

Menurut mantan kiper tim hoki es Finlandia ini, kebugaran seorang pembalap Formula 1 setara dengan pilot pesawat jet tempur. Dalam satu sirkuit, seorang pembalap menempuh jarak rata-rata lebih dari 300 kilometer dengan kecepatan sekitar 250 kilometer per jam. ”Dalam keadaan melaju kencang, seorang pembalap seperti menahan beban lima kali bobot tubuhnya.”

Bila musim libur, Parmakoski mengajak Vettel naik gunung atau berlatih fisik di Finlandia. Untuk hari biasa, mereka berlatih daya tahan dan kekuatan selama empat jam pada pagi hari, seperti lari, bersepeda, berenang, atau angkat beban. Setelah makan siang, mereka melatih keseimbangan dan kecepatan dengan bermain tenis atau badminton selama tiga jam.

Dalam sepekan, seorang pembalap rata-rata berlatih selama 35 jam. Bandingkan, seorang pemain sepak bola cuma menghabiskan rata-rata sepuluh jam dalam sepekan untuk berlatih di luar pertandingan. ”Secara fisik, Seppi (panggilan akrab Vettel selain Seb) sangat bugar, tapi kekuatan dia yang sebenarnya ada di otak,” ujar Parmakoski memuji.

Vettel memang memiliki ketenangan dan konsentrasi tinggi. Saking fokusnya ke lomba, Vettel tak pernah mengajak pacarnya, Hanna Prater, ke arena, tidak seperti Hamilton, Button, atau yang lain.

Andy Marhaendra (Timesonline, AFP, Guardian)


Si Dinosaurus Terakhir

Usianya 52 tahun. Pria murah senyum dengan rambut hampir habis karena botak. Tapi, jangan salah, dia orang paling berbahaya dari tim Red Bull Racing. Dan senjatanya cuma pensil 2B.

Dialah Adrian Newey, Chief Technical Officer Red Bull, orang yang merancang sasis RB6 dan RB7 yang disematkan di mesin Renault, mobil tunggangan Sebastian Vettel. ”Saya mungkin ‘dinosaurus’ terakhir di lintasan yang masih menggunakan kertas gambar ketimbang CAD (Computer Aided Design),” ujarnya tentang kebiasaannya dalam mendesain sasis.

Tanpa desain Newey, sehebat apa pun Vettel, sukar baginya tampil dominan pada musim ini. Pasalnya, mesin Renault masih kalah bertenaga dibanding para kompetitornya. Ahli konstruksi asal Inggris itu menyiasatinya dengan modifikasi gearbox dan mengatur ulang sistem perpindahan gigi mobil.

Newey adalah raja Formula 1 yang sebenarnya. Nigel Mansell, Alain Prost, dan Damon Hill adalah pembalap yang menjadi juara bersama mobil rancangannya.

Sukses Vettel menjuarai Grand Prix Singapura, Ahad dua pekan lalu, menjadi kemenangan mobil rancangan Newey yang ke-125 kali. Mobil-mobilnya membuat tim Williams menjadi juara dunia lima kali (1992, 1993, 1994, 1996, 1997) dan McLaren sekali pada 1998.

Prestasi Newey menjadi desainer yang menjadi juara di tiga tim berbeda cuma bisa disamai Ross Brawn, mantan desainer mobil yang kini menjadi pemilik tim Mercedes GP.

Newey tertarik mengotak-atik mobil sejak memiliki mainan mobil-mobilan ketika masih kecil. Sempat keluar dari sekolah dalam usia 16 tahun, dia akhirnya beroleh gelar insinyur pada 1977. Sejak itu dia dikenal sebagai ahli aerodinamika.

Namanya mulai meroket berkat karyanya, MARCH 881, di tim March. Mobil itu menjadi satu-satunya mobil Formula 1 yang tanpa turbo tapi sempat memimpin balapan di Jepang pada 1988.

Newey bergabung dengan Red Bull sejak tim ini didirikan pada 2005. Pemilik Red Bull, Dietrich Mateschitz, menggajinya 7 juta pound sterling (sekitar Rp 97 miliar) per tahun. Jumlah itu jauh lebih besar daripada gaji Vettel di Red Bull dalam kontrak pertama, cuma 2 juta pound sterling per tahun—sejak Maret lalu, gaji Vettel menjadi 8 juta pound sterling.

AM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus