Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serena Williams mengaku masih tak percaya dengan apa yang akan dialaminya pada akhir pekan ini. Petenis berdarah Amerika Serikat ini akan tampil untuk kesepuluh kalinya di final Grand Slam Amerika Serikat Terbuka sejak meraih gelar juara pertamanya dalam turnamen ini pada 20 tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 1999, Serena, kala itu berusia 17 tahun, berhasil menyabet gelar juara pertamanya dalam AS Terbuka. Kini, di usianya yang ke-37 tahun, Serena akan kembali tampil dalam partai pamungkas setelah menyingkirkan unggulan kelima asal Ukraina, Elina Svitolina, dengan skor 6-3, 6-1.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya kira tadinya ini hanya candaan," ucap Serena, mengomentari keberhasilannya kembali menembus babak final di Flushing Meadows. "Waktu itu, saya pikir akan pensiun di usia 28 atau 29 tahun dan menikmati hidup. Saya tak percaya bisa bertahan sejauh ini."
Ini kesempatan ketiga Serena untuk bisa meraih gelar juara Grand Slam ke-24 sepanjang kariernya sekaligus menyamai catatan petenis Australia, Margaret Court. Satu-satunya penghalang Serena untuk menorehkan rekor itu adalah Bianca Andreescu, lawannya di final.
Sejak melahirkan putrinya, Olympia, pada September 2017, unggulan kedelapan ini melaju ke final dalam tiga turnamen Grand Slam. Tapi Serena dua kali kalah di Wimbledon dan tumbang di partai final AS Terbuka tahun lalu. Ia dikalahkan petenis Jepang, Naomi Osaka.
"Saya bangga atas apa yang sudah saya raih selama 20 tahun ini," ucap Serena. "Jujur saja, tak mudah untuk kembali ke level kompetisi seperti ini. Tak banyak pemain yang setelah hamil bisa tampil di final sebanyak yang saya lakukan."
Meski usianya tak muda lagi, Serena masih dijagokan untuk menghentikan perlawanan petenis berusia 19 tahun asal Kanada, Andreescu, yang untuk pertama kali tampil dalam final turnamen sekelas Grand Slam. Andreescu ke final setelah membungkam Belinda Bencic dari Swiss.
Pasar taruhan sangat menjagokan Serena untuk kembali mengangkat trofi AS Terbuka. Apalagi, dalam semifinal, penampilannya sangat impresif saat menundukkan Svitolina. Serena mencatat 33 pukulan menghasilkan angka yang sulit dikembalikan pemain berpaspor Ukraina itu.
Meski menang, Serena mengatakan penampilannya belum maksimal. "Saya kira itu bukan permainan terbaik saya," ucap Serena. "Saya harus bermain lebih baik lagi dan saya yakin bisa melakukan itu di final nanti."
Lawan Serena di final bisa dibilang bukan siapa-siapa. Apalagi ini merupakan final pertama dalam karier Andreescu. Petenis muda unggulan ke-15 ini menembus final setelah mengalahkan unggulan ke-13, Bencic, dengan skor 7-6 (7/3), 7-5.
Meski tak difavoritkan, Andreescu punya determinasi tinggi yang bisa jadi modal di final. "Saya terus berusaha percaya pada diri saya sendiri," ucap Andreescu. "Saya berjuang keras untuk sampai ke tahap ini. Jadi, saya kira saya pantas berada di final."
Andreescu masuk babak utama sebagai debutan. Tahun lalu, di bulan yang sama, peringkatnya masih di atas 200 dunia dan gagal menembus babak utama AS Terbuka. Keberhasilannya kali ini mencapai final cukup mengejutkan.
"Saya selalu mengatakan kepada tim saya bahwa saya ingin bermain melawan Serena sebelum dia pensiun," ucap Andreescu. "Saya tak sabar ingin berjumpa dengan dia. Serena adalah juara yang hebat, di atas lapangan maupun di luar arena."
Andreescu mengaku mengagumi permainan Serena sejak masih kecil. "Saya menonton hampir semua final Grand Slam Serena. Dia memburu gelar ke-24 dan pastinya akan tampil habis-habisan. Saya juga akan berusaha tampil maksimal. Saya harap yang siap yang menang."
Andreescu menjadi petenis kedua asal Kanada yang berhasil mencapai babak final turnamen sekelas Grand Slam. Sebelumnya, prestasi itu dibuat Eugenie Bouchard yang mencapai final Wimbledon pada 2014.
Satu-satunya perjumpaan Andreescu dengan Serena adalah pada final Piala Rogers, bulan lalu. Hanya, pertandingan terpaksa dihentikan setelah Serena mengalami cedera punggung atas saat kedudukan 3-1 di set pertama untuk Andreescu.
"Saya sangat grogi waktu itu," ucap Andreescu. "Tapi itu adalah pengalaman berharga buat saya. Yang perlu saya lakukan adalah melupakan siapa lawan di seberang net dan bermain sebaik mungkin. Bermain empat game melawan Serena, saya kira menjadi bekal bagus untuk di final nanti." USOPEN | EUROSPORT | WTA | FIRMAN ATMAKUSUMA
Serena Difavoritkan Jadi Juara
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo