DI tangan pelatih Waldemar Bazanowski dari Polandia ternyata
angkatan barbel Maman Suryaman makin mantap. Dalam dua bulan
sudah lebih dari 10 rekor nasional junior dan senior yang
dikatrolnya. "Anak ini berbakat," ujar Bazanowski.
Pujian sang pelatih tak berlebihan. Dari Kejuaraan Dunia Angkat
Besi Junior di Ligano, Italia, Juni ini Maman memboyong dua
medali perak dan memperbaiki lima rekor nasional - tiga rekor
junior dan dua rekor senior.
Bahkan satu di antara rekor senior itu telah bertahan selama
sembilan tahun. Yaitu rekor angkatan total di kelas 52 kg.
Prestasi yang dibuat Maman adalah 227,5 kg (angkatan snatch
102,5 kg dan jerk 125 kg). Rekor lama yang dibuat Charlie
Depthios di Olympiade Muenchen 1972 cuma dengan beban total
222,5 kg (snatch 102,5 kg dan jerk 120 kg.
Manajer tim Madek Kasman menyebut prestasi Maman merupakan
sukses pertama atlet angkat besi Indonesia di arena
internasional setelah kejutan Charlie. Ia optimistis dalam SEA
Games di Manila, Desember, Maman akan memperbaiki sejumlah rekor
nasional lagi. "Saya bertekad lebih dari itu. Kalau bisa rekor
Asia," kata Maman, anak Bandung.
Maman Suryaman, 19 tahun, memang punya modal untuk jadi juara.
Disiplinnya tinggi. Ada atau tidak pelatih yang mengawasi, ia
tetap berlatih keras. Sekalipun baru terjun ke dunia angkat besi
tiga tahun lampau, ia telah menggeser banyak atlet senior di
kelasnya. "Di Bandung saya cuma berlatih dengan peralatan
sederhana," ujar Maman.
Di pelatnas, dimulai sejak Januari, porsi latihan Maman
meningkat. Pukul 06.00, senam dan jogging. Pukul 09.00 sampai
11.00, latihan teknik mengangkat barbel. Begitu pula petangnya,
pukul 16.00 sampai 19.00. Berat barbel yang diangkat sampai 100
kali tiap latihan 100 kg. Sepulang dari Ligano, menurut Madek,
berat barbel itu akan ditambah .
Disiplin waktu tak hanya ditekankan Bazanowski untuk latihan.
Juga jam makan dan saat tidur. Atletnya diberi makanan yang
baik. Makanan yang dihidangkan di pelatnas bernilai 3.000
kalori.
Untuk SEA Games di Manila target yang dibebankan kepada PABBSI
(Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga Seluruh
Indonesia) oleh KONI Pusat adalah enam medali emas. Madek yakin
atlet pelatnas sekarang -- Maman, Sori Enda Nasution, Hendrik
Effendi, Sindharta Halimana, dan Warino Lestanto -- sanggup
mencapai target tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini