Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Si Juara Gemar Merawat Kudanya

Sandra Jordain berhasil merebut piala Kapolri. Untuk ketangkasan berkuda. Sudah dua kali menjuarai piala HUT Bhayangkara. (or)

11 Juli 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PIALA Kapolri untuk Ketangkasan Berkuda sudah terancam direbut wanita Inggris. Piala bergilir khusus untuk per.lyaan HUT Bhayangkara itu sejak 1980 itu sudah dua kali jatuh di tangan Sandra Jordain (34 tahun), istri seorang direktur PT Porodisa. "Tahun depan saya akan berusaha merebut sekali lagi agar tetap di tangan saya," tutur Sandra yang sehari-hari berlatih di Sekolah Berkuda Pamulang. Pukul 5 pagi setiap hari ia biasanya meninggalkan rumahnya di bilangan Kebayoran Lama (Jakarta Selatan). Black Mack, seekor kuda jantan (4« tahun) jenis thoroughbred yang dibelinya seharga Rp 6 juta meringkik kecil menyambut majikannya. Meski ada tukang kuda di Pamulang, tempat Black Mack indekos (Rp 75.000 sebulan), Sandra sendiri ikut merawat dan memberinya makan. Tukang kudanya di situ akhirnya cuma membersihkan kandang. "Sejak usia 8 tahun saya sudah gemar naik kuda dan memelihara kuda," tutur ibu 3 orang anak yang berperawakan langsing dengan rambut diponi itu. Olahraga berkuda di Inggris termasuk hobi mahal, katanya, apalagi kalau mau ikut kompetisi ke luar negeri. Ikut suaminya ke Jakarta tahun 1975, Sandra dibelikan kuda baru awal tahun ini. Waktu Ketangkasan Berkuda Bhayangkara tahun lalu, ia mengikutinya dengan kuda sewaan. "Sandra berlatih sendiri," kata Iphong Puspa Utama, putra almarhum Soeharjono, pewaris ranch Pamulang. Iphong sendiri pernah 4 tahun sekolah khusus menunggang kuda di Jerman, tapi jarang berlatih di Pamulang karena harus mengajar dan mengelola peternakan kuda. Roy Ibrahim dari klub Suka Bahagia (Cipanas) pun pernah 2 tahun sekolah berkuda di Jerman. "Masalahnya kuda anak saya turunan kuda Manado (tinggi 140 cm), kalah tinggi dari thoroughbred," kata Prio Hartono, ayah Roy. Pribumi Lebih Cerdik Sebenarnya kuda-kuda tunggang "pribumi" masih bisa bersaing dengan kuda "Barat" yang rata-rata tinggi lebih dari 160 cm. "Kejuaraan di Indonesia masih memasang rintangan sekitar 120-130 cm," kata seorang wasit Pordasi (Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia). Dan "kuda pribumi lebih cerdik daripada kuda Barat," kata Solichin GP, Ketua Pordasi. "Kalau ada rintangan, kuda Barat berhenti, kuda Timur justru melompat," katanya. Kenyataan dalam Kejuaraan Bhayangkara (27-28 Juni) ialah Gagak Ngampar, tunggangan Roy Ibrahim dengan mulus melompati semua rintangan pada babak penyisihan show jumping (lompat indah), sama seperti prestasi thoroughbred tunggangan Sandra, Iphong, Nico Pelealu. Pada nomor tunggang indah (dressage) dua wasit memberi nilai lebih tinggi pada Iphong dan Roy, satu wasit mengunggulkan Sandra. Tapi pada final shov jumping, Sandra dengan Black Macknya melompat mulus, sedangkan Iphong dan Roy dengan kuda masing-masing kena hukuman karena meruntuhkan rintangan. Bagi Sandra Jordain, menunggang kuda pagi-pagi di perkebunan karet Pamulang suatu kesenangan indah. "Kompetisi itu cuma selingan," katanya. Ia belum tertarik pada kompetisi internasional, meskipun pernah ikut kejuaraan di Malaysia. Pordasi segera akan mengirim Iphong, Henky Lumenta, Hanry Mathias, Eeng Haryanto dan Yanti Soediro ke kejuaraan di Prancis (18-20 Juli). Tapi ada di antara mereka yang sudah pesimistis dan nyeletuk: "Kalau rintangan mencapai 180 cm, kuda kami mungkin sulit lolos. "

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus