Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Sirkuit Gunungkidul Dirancang Mirip Sentul, Bisa untuk MotoGP

Pemerintah daerah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berencana membuat sirkuit balap motor yang serupa dengan Sirkuit Sentul di Bogor.

24 Maret 2018 | 07.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Yamaha Sunday Race di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, 16-17 September 2017. Dok. Yamaha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini tengah mempersiapkan pembangunan sirkuit balap berstandar internasional di wilayahnya.

Lahan untuk sirkuit seluas tujuh hektar di Padukuhan Kenteng, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu pun dibidik. Dari kebutuhan lawahn awal itu sebanyak 75 persen atau sekitar lima hektar sudah berhasil dibebaskan dengan biaya Rp 2,7 miliar selama kurun dua tahun terakhir.

Pemerintah Gunungkidul memproyeksikan bisa membangun sirkuit yang memiliki standar seperti Sirkuit Sentul yang selama ini dimiliki Pemerintah Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Baca: Gunung Kidul Siap Jadi Tuan Rumah MotoGP, Segera Bangun Sirkuit

“Arahnya memang menyerupai Sentul, kami ingin bangun yang berstandar seperti itu sehingga bisa dipakai untuk banyak event balap,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul Bahron Rosyid kepada Tempo Jumat 23 Maret 2018.

Sirkuit Sentul sendiri merupakan sirkuit internasional yang sering digunakan untuk menyelenggarakan balap motor, ajang Asian F3, ajang A1 Grand Prix, ajang GP2 Asia dan MotoGP.

Untuk membangun sirkuit seperti Sentul itu di Gunungkidul, Bahron memperkirakan butuh dana sedikitnya Rp 100 miliar.

“Kami sudah bicarakan ini ke Kementerian Pemuda dan Olahraga, masih dikaji, apakah akan dibiayai atau tidak pembangunannya, yang jelas lahan sudah kami siapkan,” ujarnya.

Baca: Jokowi Jajal Sirkuit Sentul, Restui Direnovasi untuk MotoGP 2021

Bahron menuturkan, tak hanya mempersiapkan lahan, penyusunan Detail Enginerring Desain (DED) dari sirkuit itu pun juga sudah dilakukan dan masih proses penyelesaian.

“Jika pemerintah tidak bisa mendanai, kami akan cari investor untuk membangunnya, makanya kami siapkan DED sekalian,” ujarnya.

Bahron menambahkan, pembangunan sirkuit yang ditarget bisa dimulai 2021 ini rencananya dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama membangun sirkuit road race dengan lahan seluas lima hektare. Kemudian menambah sekitar 10 hektar lahan untuk membangun sirkuit motocross guna mengakomodir arena motor trail. Selain itu juga akan dibangun fasilitas lain seperti sirkuit drag race.

PRIBADI WICAKSONO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus