KEGEMARAN menantang kebuasan gelombang laut pada mulanya adalah
lambang petualangan lelaki jantan. Gelar itu mereka simbolkan
dalam behtuk ketangkasan lomba perahu layar, lomba motor boat,
dan lain-lain. Akhir-akhir ini yang tak kurang populer adalah
surfng - berselaju di atas ombak dengan sebilah papan.
Surfing ini pertama kali diperkenalkan oleh raja-raja di
kepulauan Hawaii, pada abad ke-l9. Ketika itu alat untuk
berselaju mereka terbuat dari papan sepanjang 5 meter dan
beratnya 75 kg. Sekarang papan surfing tersebut panjangnya cuma
2« meter dan beratnya 5 kg, terbuat dari fibreglass.
Jika masa sebelumnya kegemaran main surfing itu hanya untuk
prestise, kini sudah meningkat jadi olahraga profesional.
Surfing modern tersebut digagasi oleh Duke Kahanamoku, perenang
100 meter gaya bebas Amerika Serikat, juara Olympiade 1912 dan
1920. Ia mengawali gagasannya di pantai California, pada tahun
1930. Dan ternyata berkembang pesat ke Brasilia, Salvador,
Panama, Meksiko, Inggeris, Perancis, Jepang, Australia, Selandia
Baru, dan negara-negara pantai lainnya. Diperkirakan penggemar
surfing ini sekarang berjumlah 5 juta orang.
Di Indonesia, olahraga ini pertama kali diperkenalkan oleh
wisatawan Hawaii dan Australia yang berkunjung ke Bali di tahun
1970. Tiga tahun mencoba-coba dengan alat pinjaman, lalu
didirikanlah The Surfing Club of Bali. Pendirian organisasi
tersebut ternyata mendapat sambutan baik dari KONI. Dan tak
kurang seorang pelatih dari Hawaii, John Michael Boyum ikut
menyumbangkan tenaga untuk mempopulerkan surfing di sana. Bahkan
dalam bulan Mei 1976 lalu telah diadakan kejuaraan Surfing Bali
yang diikuti 36 peserta. Dalam kejuaraan tanggal 4 s/d 6 Juni
lalu pengikutnya bertambah menjadi 50 peserta - semuanya pribumi
karena orang asing tidak diperkenankan ikut. Mengingat sifat
turnamen yang ditujukan pada kecintaan olahraga surfing bagi
orang Indonesia.
Mata lomba yang dipertandingkan adalah nomor paddling (berenang
dengan memakai papan surf sejauh 2 km ke tengah laut) dan nomor
keterampilan dalam melawan gelombang. Untuk nomor yang disebut
terakhir ini setiap peserta harus berenang dengan papan surf
sejauh 60-75 meter dari pantai. Dari sana lalu meluncur sambil
berdiri ke pantai dengan berbagai manuver. Sesampainya di pantai
mereka harus balik lagi ke tengah dengan berenang dan melawan
gelombang-gelombang berikutnya. Lama permainan antara 15 sampai
20 menit. Juara nomor paddling adalah Wayan Sudirka yang
mencatat waktu 18 menit 48 detik. Ia juga menggondol nomor
keterampilan senior.
Akankah olahraga surf ng ini mendapat sambutan juga di daerah
pantai lainnya? Tantangan tentu perlu dibuktikan. Bukankah nenek
moyang kita bahariawan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini