"APAKAH Bapak yakin dengan materi pemain seperti ini, PSSI dapat
memenangkan Piala Anni?" tanya seorang wartawan dalam konperensi
pers dengan pimpinan PSSI Jumat pekan lalu. Ketua Umum PSSI,
Bardosono, nampak kikuk juga menjawabnya. Ia berpaling ke
samping seraya mencari Ilyas Haddade. "Mana Ilyas, saya
persilakan dia yang menjawab", ujarnya. Maka Ilyas pun duduk di
sisi Ketua Umum, diikuti Januar Pribadi dan Maladi--Ketua Dewan
Penasehat - yang mengambil pula tempat di barisan pimpinan.
Jawaban Ilyas mudah diduga.Ia yakin. Tapi yang lebih penting,
penugasannya untuk menangani calon pemain yang terdiri dari
kebanyakan muka-baru itu sebagai suatu tantangan. Katanya: "Bagi
seorang pelatih saya lebih suka membentuk team baru daripada
meneruskan team yang sudah pernah diasuh oleh orang lain. Ini
ujian bagi saya untuk membuat prestasi".
Kombinasi Baru
Daftar ke-32 nama pemain yang diumumkan Bardosono itu memang
membangkitkan tanda-tanya. Orang dapat memaklumi bahwa ke-9
pemain Jayapura -- Juara Piala Suharto 1976 patut diberi
kesempatan untuk membela panji Merah-Putih.Ditambah lagi dengan
Johannes Jakadewa, ex Jayapura yang kini bermain untuk Palu dan
Robby Binur dari Biak, praktis anak-anak Irian Jaya yang akan
menjadi inti Team Anni PSSI. Tapi dalam strategi pembentukan
Team Anni yang diketuai oleh Proyek Ofiser Maladi, tak dapat
dipungkiri adanya kesan ingin mencoba-coba. Bahkan ingin membuat
sensasi. Lebih-lebih para pemain inti Ronny Pasla, Sutan
Harhara, Oyong Liza, Junaedi, Risdianto dan Iswadi dari team Pre
Olimpik tidak termasuk dalam daftar anggota calon Team Anni.
Yang bertahan tinggal Nobon, Lukman Santoso, Suhatman, Waskito
dan Anjas - pemain-pemain yang oleh sementara pimpinan PSSI
dinilai tidak cerewet. Meskipun kemudian alasan "cerewet" dan
"mental" resmi dibantah Bardosono. Dan diperkuat pula oleh
Maladi, yang mengingatkan masa jayanya PSSI di tahun 50-an,
zaman trio Djamiat Ramang-Sanliong yang justru ditemukan lewat
percobaan. "Kita harus mencari kombinsi-kombinasi baru. Kita
tidak boleh puas dengan team yang sudah ada", katanya. "Masakan
dari begitu banyak pemain kita tidak bisa menemukan yang baru".
Ditambahkan pula, dari ke-32 pemain itu akan dibentuk dua team,
sehingga PSSI di samping Team Pre Olimpik, memiliki dua team
lainnya yang bisa diturunkan menurut keadaan.
Untuk menemukan dan mencoba kombinasi baru ini memang
masalahnya. Kejutan timbul ketika nama Ronny Patti, Kapten
Kesebelasan Ujung Pandang, muncul kembali. Sebab seusai turnamen
Piala Suharto, Ronny telah menyatakan pengunduran diri. Tapi
dari sumber lain, terbetik berita bahwa pengunduran itu bukan
berarti tamatnya karier Ronny dalam sepakboia. Justru
sebaliknya. Ia ingin memperbarui tekad untuk terjun ke sepakbola
prof yang sedang direalisir oleh PSSI pada pertengahan Agustus
ini. Konon Ronny Patti akan pindah dari Ujung Pandang untuk
bergabung dengan salah satu klub prof di Ibukota. Klub
pilihannya adalah "Warna Agung".
Sementara itu kembalinya Budi Santoso yang telah 5 tahun absen
dalam team nasional -- bersama munculnya nama-nama baru seperti
Imam Rivai (Persebaya), Simson Rumapasal, Syamsuddin Umar (Ujung
Pandang), Dede Sulaiman (Persija) - dalam daftar pemain jelas
mempertajam kontras. Orang hanya berharap, kontras ini tak akan
mengurangi mutu team Anni yang berintikan Persipura. Tapi
sebaliknya bisa memaklumi bahwa pemanggilan pemain itu tak lain
adalah produk dari campur tangan pelbagai pihak: Dewan
Penasehat, Dewan Pendapat, Coach dan Wartawan, seperti diakui
sendiri oleh Baldosono. Dan kelemahan proseduril inilah yang
akan mempersulit trio pelatih Ilyas, Januar dan Omo. Jika PSSI
dalam menghadapi Pre Olimpik berani melimpahkan kepercayaan dan
wewenangnya kepada Coerver 3ari Belanda, mengapa sekarang ia
tidak berani berbuat serupa? Psikologis tidak mendukung peran
coach nasional. Itulah sebabnya dalam proses berikutnya orang
menuntut sikap Ilyas dkk lebih tegas. Bahwasanya dalam bidang
teknis pelatihlah yang seyogyanya lebih menentukan.
Akan halnya team Pre Olimpik yang sementara terlupakan, agaknya
Bardosono mempunyai penilaian lain. Team ini akan diserahkan
pada Aliandu. Dan diproyeksikan untuk menghadapi turnamen
segi-tiga antara PSSI,Stoke City (Inggeris) dan team nasional
Polandia Rencananya pada akhir Juni. Jadi, tak usah orang
mengharap berlebihan akan prestasi Team Anni. Tapi memalingkan
juga perhatian kita pada team Pre Olimpik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini