Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Sudah Banyak Padang Golf

Instruksi Dirjen Agraria, Ddaryono: pemerintah daerah dilarang memberikan izin baru pembukaan padang golf. alasannya: menciuntukan tanah pertanian dan tidak menyerap tenaga kerja.

1 November 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JUMLAH padang golf di Indonesia sudah banyak. Masih besar hasrat orang kita membangunnyalebih banyak. Tanahnya mungkin masih banyak tersedia. Tapi pemerintah daerah kini--atas instruksi Dirjen Agraria--dilarang memberikan,izin baru. Alasan Dirjen Daryono ialah antara lain padang golf menciutkan tanah pertanian, bahkan juga tempat pemakaman. Sekjen PGI (Persatuan Golf Indonesia), Subroto Kusmardjo, mengaku bahwa banyak padang golf dibangun di atas t-anah berstatus HGU (llak Guna Usaha). "Izin HGU itu waktu diberikan adalah untuk perkebunan tanaman keras bukan untuk lapangan golf," kata Daryono. Ia menunjuk misalnya padang golf di Sumatera Utara, yang "kebanyakan dibangun di atas tanah perkebunan." Padang golf Tuntungan, 20 km dari Medan, memang dibangun atas tanah perkebunan tembakau yang telah habis masa konsesinya. Meliputi 80 hektar, padang Tuntungan itu hampir seluas tanah Perumnas Helvetia Medan (dengan 4.700 rumah). Area golf Sawangan di antara Jakarta-Bogor dulunya juga tanah erpacht," kata Suhadi dari Ditjen Agraria bagian Bimbingan dan Penyuluhan merangkap Ilumas. Ketua Sawangan Country Club Indonesia (SCCI), Padang Soedirdjo, tidak menyanggah. "Saya dapat mengertipandangan Dirjen Agraria," kata bekas Dirjen Bea Cukai itu. "Tapi tanah tidak selalu cocok untuk pertanian." Ada dua padang golf SCCI di pinggir Situ (danau) Bojongsari ini. "Sebagian memang bekas kebun karet yang telah merangas, tapi sebagian besar adalah tanah cengkah yang ditumbuhi alangalang atau hutan pandan sewaktu Gubernur Ja-Bar menunjukkan area ini dijadikan padang golf saja," tambah Soedirdjo . Terdaftar 450 kedi (caddy yang memikul peralatan golf) yang bekerja di Sawangan itu. Upah minimum Rp 1.800 sekali melayan. "Padang golf ini telah membuka daerah yan dulunya terpencil. Dulu belum ada jalan aspal lewat Parung, kini ramai," kata Soedirdjo. "Biaya pemeliharaannya Rp 16 juta sebulan sudah dapat ditutup dari pemain golf, kebanyakan orang Jepang, yang mencapai 400 seminggu . " Padang golf di sekitar Jakarta atau kota besar lainnya diakui bermanfaat. "Tapi di daerah, khususnya perkebunan, berapa banyak orang yang dapat menikmati hidup dari padang golf?" tanya Daryono Di Glantangan, 7 km dari Desa Jenggawah Ja-Tim, misalnya, seorang dari 5.000 penduduk di sana mengatakan kepada koresponden TEMPO: "Sebaiknya tanah seluas itu dijadikan sawah." Kepala Desa Losari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, juga merasa prihatin. Tanah desa ini meliputi 130 hektar, sumber penghasilan 2.150 orang. Tanah milik AURI ini dulu ditanami jagung atau ketela pohon. "Waktu lapangan golf dibuat tahun 1972, meliputi 42 hektar, banyak penduduk mau protes. Setelah dijadikan lapangan golf, cuma 100 orang bisa menjadi kedi di situ, dan selebihnya jadi penganggur," keluh Kepala Desa Losari, S. Kholik. Padang golf ini terletak 4 km sebelah utara Lapangan Udara Abdurrahman Saleh. Berhubung pegolf yang datang di sini hanya mencapai 70 tiap hari Minggu, sekitar 10 orang pada hari biasa, penghasilan karyawan rendahan di padang golf Abdurrahman ini kecil. Kepala kedi, Asnan 28 tahun), bapak dari 3 orang anak, menyimpan banyak keluhan anak buahnya, karena sedikitnya jumlah pemain. Namun di Bali, padang golf Sanur menyenangkan pendudnk setempat. "Kendati lapangan golf Sanur menyita hampir 10% Desa Sanur, belum pernah terdengar protes penduduk," kata Ida Bagus Berata, Perbekel desa itu. Di situ sekitar 130 wanita yang dulunya menganggur kini jadi kedi. Ida Ayu Raini (21 tahun), misalnya, "sebulan bisa mengantungi duit Rp 15.000," kata kedi itu. "Kemungkinan datangnya rezeki selalu ada, karena sekitar 50 orang kaya datang setiap hari ke sini," tambahnya. Padang golf Sanur melengkapi sarana hotel Bali Beach. Bali mempunyai satu lagi padang golf, yaitu di Bedugul. Selain hotel, AURI atau angkatan bersenjata lainnya, Pertamina juga banyak mendirikan padang golf. Misalnya Pangkalan Brandan dan Parapat di Sumut, Cilacap dan Cepu di Jawa Tengah, Serang, Cilegon dan Cirebon di Jawa Barat. Pertamina tampaknya mengeluarkan biaya besar untuk olahraga golf. Sejarah golf di Indonesia semula dimulai oleh perusahaan minyak BPM Shell. Lapangan golf tertua di Indonesia -- Rawamangun, dibangun tahun 1930 -- dulu disebut lapangan Inggris. Tapi, menurut Subroto Kusmardjo, lapangan pertama sebenarnya dibangun tahun 1872 di daerah Monas sekarang--kemudian pindah ke daerah Manggarai sebelum akhirnya mendapatkan tempat di Rawamangun. Ada 48 padang golf di seluruh Indonesia yang jadi anggota PGI. Masih ada 6 lagi yang tidak tercatat sebagai anggota PGI, karena hanya sarana kelengkapan hotel. Jumlah itu "sudah dirasakan lebih dari cukup," demikian Subroto. Betulkah golf itu olahraga khusus untuk orang kaya? Jawab Sekjen PGI itu: "Atlet golf nasional justru berasal dari kaum tak punya. Putera Cup, piala kejuaraan Asia Tenggara, beberapa kali dimenangkan Indonesia oleh pegolf bekas kedi--seperti Soemarno, Soeparno dan Soeparman dari Sum-Ut, Mat Ani, Aminuddin dan Nanguning dari Palembang serta Gimin Suwiryo dari Surabaya." "Biar bagaimanapun, golf itu olahraga mahal," kata Daryono yang mengaku dirinya pegolf berhandicap 26. "Saya tidak menyuruh tutup padang golf yang sudah ada. Tapi lebih baik orang berolahraga jalan kaki saja setiap hari, tanpa mengeluarkan biaya." Dirjen Agraria ini adalah juga Ketua Umum Persatuan Gerak Jalan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus