Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pebulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung menjuarai Spain Masters 2023 setelah mengalahkan Pusarla Venkata Sindhu dari India.
Ini menjadi gelar perdana Gregoria di kejuaraan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) World Tour.
Gregoria diberi target oleh Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia menjuarai Kejuaraan Bulu Tangkis Asia pada 25-30 April 2023 di Dubai, Uni Emirat Arab.
PUKULAN servis Gregoria Mariska Tunjung tidak bisa dikembalikan secara sempurna oleh Pusarla Venkata Sindhu pada akhir game kedua. Kok yang dipukul Sindhu tidak mampu menyeberang ke lapangan permainan Gregoria karena membentur net. Pebulu tangkis putri yang lahir di Wonogiri, Jawa Tengah, 11 Agustus 1999, ini pun menyudahi perlawanan atlet bulu tangkis India itu dengan skor 21-8. Gregoria akhirnya menjadi juara Spain Masters 2023, yang berlangsung di Centro Deportivo Municipal Gallur, Madrid, Spanyol, Ahad, 2 April lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gregoria hanya butuh waktu 29 menit untuk menyudahi perlawanan Sindhu, yang merupakan juara dunia 2019. Gregoria—kini menempati peringkat ke-12 dunia—menang dua game langsung dengan skor 21-8 dan 21-8. Ini kemenangan pertama bagi Gregoria dari delapan pertemuannya dengan Sindhu. Ini sekaligus menjadi gelar perdana Gregoria di kejuaraan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) World Tour. Gelar tertinggi Gregoria sebelumnya adalah di level International Challenge/International Series dengan gelar terakhir sebagai juara di Finnish Open 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebetulnya kalau persiapan sama dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya. Cuma, yang membedakan di pertandingan kali ini mungkin mental saya lebih kuat dibanding sebelumnya," ujar Gregoria melalui sambungan telepon, Kamis, 13 April lalu. Gregoria menyatakan kegigihan mental yang membuatnya bisa melaju jauh dalam beberapa turnamen selama menjalani kejuaraan BWF World Tour di Eropa. Puncaknya saat meraih gelar juara di Spain Masters 2023, yang merupakan turnamen BWF level Super 300.
Tur Eropa Gregoria bermula di All England, yang berlangsung pada 14-19 Maret lalu. Dalam kejuaraan BWF level Super 1000 itu, Gregoria melaju hingga perempat final sebelum ditumbangkan Chen Yu Fei dari Cina. Berlanjut ke Swiss Open, Gregoria berhasil melangkah satu tingkat lebih baik, yakni semifinal. Di turnamen BWF level Super 300 ini, ia gagal ke final setelah ditumbangkan Pornpawee Chochuwong dari Thailand. "Mental saya makin kuat karena, walaupun ikut tiga turnamen berturut-turut, fokus saya masih stabil dan konsisten," ucap peraih medali perak SEA Games Filipina 2019 itu.
Berhasil menjuarai turnamen BWF World Tour, menurut Gregoria, telah membangkitkan kepercayaan dirinya untuk bersaing dengan pebulu tangkis tunggal putri elite dunia. Apalagi, kata dia, sejak kembali dari tur Eropa, ia langsung mendapat pelatihan dari Indra Wijaya, yang resmi melatih sektor tunggal putri pemusatan latihan nasional bulu tangkis sejak 1 Maret lalu. "Saya berharap Koh Indra bisa membantu meningkatkan kemampuan kami. Saya berharap Koh Indra bisa membantu coach Herli Djaenudin untuk membimbing kami," ujar Gregoria.
Gregoria mengatakan salah satu yang membuat prestasi tunggal putri Indonesia mandek adalah masalah mental bermain. Ia berharap jajaran pelatih baru yang beranggotakan Indra Wijaya, Herli Djaenudin, dan Rionny Mainaky bisa berfokus membenahi permasalahan tersebut. "Yang perlu dibenahi itu pastinya mental karena pemain di luar sana punya mental yang bagus. Sejujurnya anak-anak tunggal putri punya teknik yang bagus. Tapi memang kalah di keberaniannya. Saya juga merasakan seperti itu," tuturnya.
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung (kiri) mendengarkan instruksi pelatih tunggal putri Indra Wijaya di Pelatnas Bulu Tangkis di PBSI Cipayung, Jakarta, 7 Maret 2023/ANTARA/Muhammad Adimaja
Setelah resmi menangani sektor tunggal putri Indonesia, Indra Wijaya mengatakan akan berfokus meningkatkan prestasi dan peringkat anak asuhannya, seperti Gregoria, Putri Kusuma Wardani, Komang Ayu Cahya Dewi, dan Bilqis Prasista. Dalam daftar ranking dunia yang dirilis BWF pada 11 April lalu, pemain tunggal putri Indonesia yang menempati posisi tertinggi adalah Gregoria, yakni urutan ke-12. Di bawahnya ada Putri Kusuma Wardani di peringkat ke-38, Komang Ayu (ke-57), Ester Nurumi Tri Wardoyo (ke-64), dan Balqis Prasista (ke-84).
Indra, yang pernah melatih tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia, sudah menyiapkan sejumlah program untuk anak asuhannya. Untuk Gregoria, Indra mengatakan, akan menempa konsistensi dan tingkat kepercayaan diri agar lebih matang bermain di level atas. "Untuk yang lain, saatnya mengatasi ketertinggalan dan menaikkan peringkat,” kata Indra melalui jawaban tertulis yang diterima Tempo, Selasa, 11 April lalu. “Ini menjadi tugas saya dan coach Herli bersama Rionny," ucap pelatih yang lahir di Cirebon, Jawa Barat, 16 Maret 1974, itu.
Putri Kusuma Wardani mengatakan belum bisa menilai perbedaan dari program latihan yang diberikan oleh Indra Wijaya. Menurut dia, program latihan dari pelatih Indra baru ia dapatkan sejak kembali dari tur Eropa pada pekan pertama April ini. "Sejauh ini belum ada perbedaan karena Koh Indra baru-baru aja ngasih program latihan ke kami,” kata Putri melalui jawaban tertulis pada Jumat, 14 April lalu. “Waktu pertama Koh Indra dateng masih mengikuti program dari Kak Herli," ujar Putri.
Atlet yang lahir di Tangerang, Banten, 20 Juli 2002, ini berharap kehadiran pelatih baru mampu mendongkrak mental bertandingnya. Ia pun berjanji berlatih lebih keras untuk bisa meningkatkan prestasi. "Sekarang mau nembus (peringkat) 32 besar dunia dulu supaya bisa main di turnamen seri atas. Semoga tahun ini bisa dapet prestasi yang bagus," tutur pebulu tangkis yang mengalahkan Pusarla Venkata Sindhu di babak 16 besar Swiss Open 2023 itu.
Tantangan perdana bagi sektor tunggal putri Indonesia di bawah pelatih Indra Wijaya bakal terjadi dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2023 atau Badminton Asia Championships 2023. Turnamen ini akan berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 25-30 April mendatang. Gregoria Mariska Tunjung mendapat target meraih podium tertinggi. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Rionny Mainaky mengatakan pemberian target itu disesuaikan dengan performa Gregoria dalam beberapa turnamen terakhir.
"(Gregoria) selalu kan semifinal, lalu final, akhirnya bisa juara. Nah, ini saya targetkan juara lagi. Harus terbiasa, lah ,dengan target juara," kata Rionny melalui jawaban tertulis pada Jumat, 14 April lalu. Menurut Rionny, setelah Gregoria menyabet gelar juara BWF World Tour perdana, PBSI optimistis prestasi tersebut akan memberi motivasi lebih baginya untuk kembali menang. "Gregoria kemarin sempat juara, kita siapkan lagi. Bukan mental, tapi tambah dengan target juara," ucap Rionny.
Dengan beban target juara itu, Rionny berharap pemain 23 tahun tersebut makin berani menunjukkan tajinya untuk ikut serta dalam Olimpiade Paris 2024. Apalagi fase kualifikasi Race to Olympic akan dimulai pada Mei nanti. Rionny berharap Gregoria mulai terbiasa dengan target-target tinggi dari PBSI. Bukan hanya agar lolos ke Olimpiade, tapi juga menambah gelar dari turnamen lain. "Harus terbiasa dengan target juara. Kalau tidak, mana mungkin kita meraih Olimpiade," ujarnya.
Selain menyiapkan Gregoria Mariska Tunjung, kata Rionny, PBSI menyiapkan Putri Kusuma Wardani, Komang Ayu Cahya Dewi, dan Ester Nurumi sebagai cadangan di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2023. Untuk Ester Nurumi, ia berhak masuk ke babak utama Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2023 jika ada kontestan yang mengundurkan diri. Dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Asia tahun lalu di Filipina, langkah Komang Ayu dan Putri terhenti di babak 16 besar, sedangkan Gregoria hanya bermain di babak 32 besar.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Artikel ini terbit di edisi cetak dengan judul "Target Juara Setelah Gelar Perdana"