"SAYA telah diancam oleh seseorang. Ancaman itu tampaknya bukan
sekedar main-main. Orang itu betul-betul telah nekad akan
menyudahi nasib saya di sini". Suara itu berat, dan bergetar.
Suara suaminya itu cukup jelas tertangkap di pesawat telepon
nyonya Dora Bonavena yang tinggal jauh di Buenos Aires.
"Sebetulnya saya ingin segera pulang. Tapi persoalan yang saya
hadapi di sini masih banyak, dan belum selesai. Barangkali
Senin, saya sudah tiba di rumah". Pesan telepon yang terakhir
itu disampaikannya dari Reno, Nevada, Jumat 21 Mei lalu.
Ia hanya bisa berencana. Sebutir peluru yang ditembakkan oleh
seseorang tak dikenal -- menembus dadanya menetapkan lain. Maut
telah menjemput dirinya di tempat yang kurang pantas: di tangga
rumah pelacuran Mustang Ranch, Reno, esok harinya. Itulah nasib
Oscar Ringo Bonavena, 33 tahun, Juara Tinju Kelas Berat
Argentina.
Peluru siapa yang mengakhiri nyawa Bonavena masih jadi tanda
tanya, memang. Kendati fihak Kepolisian kawasan Reno telah
menahan seorang tersangka: Willard Ross Bymer, 31 tahun, petugas
keamanan Mustang Ranch. Polisi juga menemukan senjata yang
diperkirakan dipakai menghabisi riwayat Bonavena. Karena
seminggu sebelum penembakan itu terjadi, suatu insiden lain
telah mengawali perjalanan tragis Bonavena. Rumah berjalan
(digeret oleh mobil) miliknya yang ditempatkan tak jauh dari
Mustang Ranch telah diketemukan hancur berantakan. Pakaian dan
paspor Bonavena dijumpai dalam keadaan berserakan di luar.
Sebagian terbakar. Diperkirakan oknum yang melakukan perbuatan
tersebut adalah orang yang tinggal di dekat itu juga. Tapi,
"Brymer mengatakan, ia sama sekali tidak tahu menahu dengan
kejadian itu", tutur Sheriff Robert Del Carlo.
Wanita?
Bertolak dari kasus perusakan tempat kediaman berjalan milik
Bonavena, dan berlanjut dengan penembakan dirinya di pagi (jam 6
waktu setempat) Sabtu itu, Shriff Del Carlo yakin bahwa
pembunuhan tersebut bukanlah sebuah ancaman tunggal yang
diterima Bonavena beberapa hari sebelumnya. "Kami kurang yakin
pembunuhan itu merupakan tindak lanjut dari ancaman semata",
ujar Del Carlo.
Tampaknya memang demikian. Kabarnya banyak persoalan lain yang
diperhitungkan menggiring nasib Bonavena ke ujung peluru. "Saya
adalah satu-satunya yang mengetahui nama-nama dari mereka yang
menimbulkan persoalan bagi Ringo di sana (maksudnya: di Amerika
Serikat)", pengakuan isterinya. Dora Bonavena. Dan, "saya akan
mengutarakan pada waktunya".
Bonavena -- salah seorang penantang Muhammad Ali memang bukan
orang baru di lingkungan masyarakat Nevada. Ia telah lama
berlatih di sana, di bawah pengawasan managernya, Sally
Conforte, isteri dari Joe Conforte pemilik Mustang Ranch.
Wajahnya ganteng. Kaya. Bisa dengan gampang menggugurkan iman
wanita. Boleh jadi ini merupakan penyebab lain kebencian
saingannya. Tapi, "Ringo adalah seorang suami yang baik", lanjut
Dora Bonavena. Artinya: jarang menyeleweng. Karena itulah Del
Carlo cukup pusing dibuatnya. "Semua persoalan yang menyangkut
Bonavena masih dalam penyelidikan", kata Del Carlo.
Meninggalkan seorang isteri dan anak--Dora, 12 tahun, dan
Natalio,8 tahun--di kalangan petinju Bonavena lebih terkenal
lantaran kekalahannya ketimbang kemenangan yang diraihnya. Ia
pernah dikalahkan oleh Jimmy Ellis. Muhammad Ali, Ron Lyle,
Floyd Parterson dan 2 kali di tangan Joe Frazier. Kecuali Lyle,
semua orang yang mengalahkannya pernah memegang gelar juara
dunia. Tapi menjelang hari akhirnya, ia sempat mencatat
kemenangan atas Raul Gorosito, petinju senegaranya, 1 Nopember
lalu. Dan sejak itu, ia belum berkesempatan naik ring. Ia kini
telah tiada. Tanpa sempat memakai mahkota juara yang
diidam-idamkannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini