WAKTU laporan studi The Limits To Growth untuk Club of Rome
beredar, 1972, timbul berbagai reaksi terhadap laporan itu.
Club of Rome yang didirikan oleh Dr. Aurelia Peccei,
industrialis Italia yang juga pendiri Italconsult, sebahagian
besar setuju pada kesimpulan-kesimpulan dalam laporan The Limits
To Growth yang dikerjakan oleh Prof. Dennis Meadows dkk. Antara
lain kesimpulannya sebagai berikut:
* Tingkat perkembangan penduduk, industrialisasi dan produksi
pada abad ini ternyata telah sedemikian pesat dan hebat sehingga
menimbulkan pengurasan sumber-sumber alam yang cepat dan merusak
lingkungan hidup manusia. Proses ini harus dikoreksi demi
mencegah keruntuhan kebahagiaan ummat manusia sebagai akibat
tipisnya sumber-surnber alam dan polusi yang sangat tinggi yang
akhirnya tidak dapat mencegah kejatuhan drastis dalam kapasitas
produksi dan kapasitas manusia.
* Unuk mencegah situasi ini yang diperkirakan akan terjadi dalam
tempo kira-kira 100 tahun mendatang, maka perlu dilaksanakan
suatu pembatasan pertumbuhan sehingga terdapat suatu
keseimbangan antara kondisi ekologi dan stabilitas ekonomi.
Kesimpulan-kesimpulan ini menjurus kepada gagasan Zero growth
(tidak tumbuh) demi menimbulkan suatu model ekonomi dunia yang
mengandung suatu global equilibrium (kesetimbangan dunia) dalam
pengertian terdapat kestabilan jumlah penduduk dan
modal.?Faktor-faktor yang mempengaruhi kedua variabel ini berada
dalam situasi keseimbangan yang dapat dikontrol dalam suatu
horizon waktu tertentu. Jadi pengertian keseimbangan dalam
bentuk model dinamis.
Untuk mencapai keseimbangan dalam model ekonomi dunia ini,
dianjurkan kebijaksanaan-kebijaksanaan praktis yang berikut:
* Jumlah penduduk dunia distabilkan dengan membuat tingkat
kelahiran sama dengan tingkat kematian yang terjadi pada tahun
1975.
* Modal industrial diperkenankan untuk tumbuh secara wajar sampai
tahun 1990. Sesudah itu harus distabilkan, dengan membuat
tingkat pertambahan investasi sama dengan tingkat penyusutan.
Untuk menghindarkan kelangkaan sumber alam yang tidak dapat
diperbaharui (nonrenewable), maka konsumsi sumber alam untuk
setiap satuan hasil produksi industri harus dikurangi jadi
seperempat dari yang diperlukan pada tahun 1970.
* Untuk lebih menghindarkar terkurasnya sumber alam dan mencegah
polusi yang tinggi, perlu diadakan perobahan dalam skala
prioritas masyarakat, untuk menjuruskan modal masyarakat kearah
pengembangan fasilitas pendidikan dan kesehatan, dan mengurangi
pengembangan produksi barang industri.
* Polusi yang ditimbulkan oleh proses produksi harus dikurangi
menjadi seperempat dari tingkat polusi yang terjadi pada tahun
1970.
* Untuk menghindarkan rendahnya tingkat konsumsi makanan per
kapita, maka modal masyarakat harus dijuruskan ke arah produksi
bahan makanan secara padat modal. Walaupun proyek ini mungkin
tidak ekonomis, jenis teknologi yang diterapkan tidak
menimbulkan erosi dan menurunkan kesuburan tanah.
* Untuk mencegah efek negatif yang mungkin timbul dalam
persediaan industri, maka umur teknis rata-rata dari barang
modal hendaklah diperpanjang dengan pembuatan disain yang lebih
baik.
Salah satu kritik utama terhadap kesimpulan hasil studi Prof.
Meadows ini ialah bahwa "berhenti bertumbuh" tidak akan
rnemperbaiki ketimpangan antara negara kaya dengan negara
berkembang. Konsep zero growth dalam model ekonomi dunia
mengandung pengertian, bahwa negara yang sedang berkembang akan
terus bergantung, selama periode yang lebih berkepanjangan,
kepada bantuan modal negara-negara kaya. Apalagi kalau kita
lihat bahwa tingkat pemasukan bantuan modal ke negara-negara
berkemhang yang terjadi sekarang masih jauh dari yang
diperlukan.
Dalam hal ini menarik untuk memperhatikan pendapat yang
dikemukakan oleh lembaga penelitian Yayasan Bariloche di Buenos
Aires. Menurut yayasan itu, negara-negara miskin di Asia akan
mengambil tempo 57 tahun dan negara-negara miskin di Afrika
selama 65 tahun untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
bagi penduduknya. Baik berupa makanan, perumahan, fasilitas
kesehatan dan pendidikan. Itupun dengan asumsi bahwa pemasukan
modal dari negara-negara kaya akan bergerak dari tingkat 0,2%
dari GNP mereka pada tahun 1980 menjadi 2% dari GNP pada tahun
1990, dan seterusnya.
Akibat kritik ini, maka Club of Rome baru-baru ini telah merobah
pendiriannya. Yaitu meninggalkan gagasan zerogrowth dan
mengetengahkan gagasan selective growth (tumbuh secara
selektif). Negara maju dianjurkan untuk memperhebat perkembangan
ekonomi dan sosial di negara yang sedang berkembang, sambil
memperlambat perkembangan di negara-negara maju. Sehingga lebih
banyak modal negara-negara maju dapat dialirkan ke negara-negara
yang sedang berkembang.
Pelaksanaan gagasan ini diharapkan dapat memperbaiki ketimpangan
di antara negara-negara yang sedang berkembang dengan negara
maju. Secara operasionil gagasan ini ditopang dengan
rekomendasi-rekomendasihasil studi Prof. Jan Tinhergen yang
berjudul Reshaping The International Order:
* Pembentukan suatu cadangan moneter internasional yang baru,
khusus untuk membiayai perkembangan ekonomi Dunia Ketiga.
* Pengurangan drastis tingkat tarif barang-barang industri yang
diekspor negara yang sedang berkembang ke negara-negara maju.
* Pembentukan suatu badan internasional untuk membantu
pelaksanaan konservasi sumber alam.
* Kontrol atas operasi perusahaan multinasional, tanpa merugikan
perusahaan ini, sehingga operasi perusahaan ini memberikan efek
positif terhadap perkembangan ekonomi negara-negara di mana
mereka beroperasi.
Supaya negara-negara yang sedang berkembang dapat tumbuh, apakah
pinjaman tidak lunak yang diterapkan Bank Dunia dan lembaga
internasional rain dengan 1001 dalih masih dapat
dipertanggungjawabkan? Juga apakah negara dunia Ketiga --
terutama negara-negara OPEC--tidak dapat lebih berperan dalam
pembentukan dan pengelolaan cadangan moneter internasional yang
baru itu?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini