Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Toni Kroos kembali memperkuat timnas Jerman pada saat-saat terakhir sebelum Euro 2024 dimulai.
Dampaknya langsung terasa, Jerman menjadi tim pertama yang memastikan diri melaju ke babak 16 besar.
Berperan sebagai deep-lying playmaker, hampir semua aliran serangan Jerman dimulai dari kaki Toni Kroos.
DARI 24 tim terbaik Eropa yang berlaga dalam Euro 2024, Jerman menjadi peserta pertama yang memastikan diri lolos ke babak 16 besar. Dalam pertandingan kedua Grup A pada Rabu malam, 19 Juni lalu, mereka menundukkan Hungaria, 2-0, di Stuttgart Arena, Stuttgart, Jerman. Sebelumnya, dalam pertandingan perdana Piala Eropa 2024, tuan rumah menggasak Skotlandia, 5-1, di Allianz Arena, Muenchen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hujan pujian mengguyur Die Mannschaft—sebutan bagi tim nasional Jerman dalam bahasa mereka—di bawah asuhan pelatih Julian Nagelsmann. Perhatian banyak tertuju pada bintang muda Jamal Musiala, yang menjebol gawang Skotlandia dan Hungaria. Ada juga yang menyorot kepemimpinan Ilkay Gundogan sebagai kapten. Penunjukan gelandang Barcelona ini sebagai kapten sempat memicu kritik karena dianggap tidak berperan sentral, baik di klub maupun tim nasional. Dia pun membungkam cibiran itu lewat gol ke gawang Hungaria.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di balik nama-nama yang tercatat di papan skor, ada Toni Kroos. Gelandang 34 tahun tersebut menjadi contoh paling nyata dari istilah dirigen di lapangan tengah. Dia mengatur ritme serangan timnas Jerman dalam dua laga mereka di Euro 2024.
Saat Jerman menekuk Hungaria, Kroos berandil besar dalam membuat Jerman 70 persen menguasai bola. Bermain sebagai deep-lying playmaker—gelandang pengatur serangan dengan posisi di depan barisan pertahanan—hampir semua aliran bola dari belakang melewati kakinya lebih dulu sebelum diteruskan ke lini depan.
Contohnya, gol Gundogan pada menit ke-67. Umpan pendek Kroos membuka jalan bagi Musiala mengirim operan kunci ke Maximilian Mittelstadt yang melepaskan umpan tarik mundur ke kotak penalti, yang kemudian disambut tembakan penggetar gawang dari sang kapten.
Toni Kroos saat pertandingan Jerman melawan Skotlandia pada Euro 2024 di Muenchen, Jerman, 14 Juni 2024. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Squawka, platform menyedia data statistik sepak bola, mencatat Kroos membuat 124 operan sukses dari 131 percobaan dalam laga tersebut. Ini merupakan rekor terbaik kedua sepanjang Euro, kompetisi empat tahunan yang digelar sejak 1960—kecuali pada 2020, saat pandemi Covid-19 merebak. Rekor tertinggi, 127 operan, ditorehkan Xavi Hernandez dari Spanyol saat menghadapi Irlandia dalam Piala Eropa 2012. Sebanyak 47 dari 124 operan Kroos merupakan umpan pembelah lini. Lalu 31 umpan dikirim ke area sepertiga akhir lawan.
Euro 2024 merupakan ajang kembalinya Kroos. Gelandang senior itu pensiun dari sepak bola internasional setelah Euro 2020. Tanpa kehadirannya, lini tengah timnas Jerman loyo. Puncaknya, Der Panzer gagal lolos dari babak grup Piala Dunia 2022 setelah hanya menempati peringkat ketiga Grup E, di bawah Jepang dan Spanyol.
Kroos memutuskan kembali membela negaranya pada Februari lalu. Pelatih Nagelsmann langsung memanggilnya saat Jerman menghadapi Prancis dalam pertandingan persahabatan dan memberikan Kroos nomor punggung favoritnya, yakni 8. Hasilnya moncer. Hanya dalam tujuh detik setelah kick-off, Kroos mengirim umpan yang membuat Florian Wirtz menjebol gawang tuan rumah. Selanjutnya, Jerman juga menang dalam pertandingan pemanasan menjelang Euro melawan Belanda dan Yunani. Sementara itu, saat Kroos absen, Jerman hanya seri, 0-0, kala menghadapi Ukraina.
Sang dirigen tak cuma berperan besar lewat operan-operannya. Pelatih Nagelsmann mengatakan kehadiran Kroos membuat pasukannya, yang banyak dihuni pemain muda, seperti Musiala, lebih tenang dalam menghadapi Euro 2024. Menjelang laga pembuka melawan Skotlandia pada Sabtu, 15 Juni lalu, Nagelsmann memberi gambaran andil Kroos soal mental. "Dia sangat berpengalaman dan tenang. Tim sangat berisik sebelum pertandingan, lalu dia mengatakan beberapa kata penenang yang sangat ampuh," ujar Nagelsmann seperti dikutip dari ESPN.
Produk Bayern Muenchen, Berjaya di Real Madrid
Lahir di Greifswald, Jerman, pada 4 Januari 1990, Toni Kroos menimba ilmu di sejumlah akademi sepak bola negaranya, seperti Greifswalder SC Youth dan FC Hansa Rostock Youth. Pada Juli 2006, Bayern Muenchen menebusnya dengan mahar 2,3 juta euro atau sekitar Rp 40,4 miliar. Ia diproyeksikan memperkuat tim muda Die Bavarian. Tak butuh waktu lama bagi Kroos menembus skuad utama Muenchen. Setahun berselang, pelatih Ottmar Hitzfeld memberinya debut dalam Bundesliga Jerman pada usia 17 tahun.
Namun debut itu tidak memberi Kroos jaminan di tim utama. Ia kerap naik-turun memperkuat tim muda dan senior selama lebih-kurang empat tahun. Bahkan dia juga pernah dipinjamkan ke Bayer Leverkusen selama dua musim pada 2008/2009 dan 2009/2010. Di sinilah Kroos mendapat kesempatan bermain reguler.
Jupp Heynckes, pelatih kepala Leverkusen kala itu, mempercayainya sebagai pilihan utama di lini tengah. Kroos pun tampil 48 kali dengan catatan 10 gol dan 13 assist. Leverkusen bertengger di urutan keempat klasemen akhir Bundesliga musim 2009/2010.
Kegemilangan Kroos di klub pinjaman Joachim Loew, pelatih timnas Jerman saat itu, memanggilnya untuk berlaga dalam Piala Dunia 2010. Hanya, waktu itu ada Bastian Schweinsteiger, gelandang senior di timnas Jerman dan Muenchen. Loew juga lebih menyukai duet pemain muda Sami Khedira dan Mesut Oezil sebagai motor serangan di lini tengah. Walhasil, Kroos pun hanya bermain empat kali dari bangku cadangan dalam Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Melihat pemain lebihannya masuk tim nasional, Muenchen memanggil Kroos pulang. Kebetulan Jupp Heynckes, yang menjadi mentor Kroos di Leverkusen, diangkat menjadi pelatih kepala di Muenchen mulai 2011. Kroos mengakui pelatih gaek itu merupakan sosok penting dalam kariernya. "Setelah dia tiba di Muenchen pada 2011, saya mulai bisa bermain di level tinggi secara konsisten," kata Kroos seperti dikutip dari situs web Bundesliga.
Pada musim perdana setelah pulang ke Allianz Arena, markas Muenchen, Kroos bermain 37 kali dalam semua ajang dengan dua gol dan delapan assist. Umpan akurat, visi bermain yang apik, dan kepiawaian mengatur tempo permainan merupakan sederet kemampuan utama Kroos.
Aspek-aspek tersebut dia sempurnakan saat dilatih Pep Guardiola di Muenchen. Pelatih asal Spanyol yang kini menukangi Manchester City itu datang ke Jerman pada 2013 dengan kontrak tiga tahun. Di bawah asuhannya, Kroos diplot sebagai gelandang serang. Ia pun merasa menemukan kecocokan antara sistem yang dibangun Guardiola dan gaya permainannya. "Guardiola adalah sosok kunci untuk sepak bola Jerman dan saya sendiri. Dia melihat saya sebagai pemain sentral dalam sistemnya, yang sangat cocok dengan gaya permainan saya," ujar Kroos.
Nama Kroos makin melambung ketika berhasil membawa Jerman menjuarai Piala Dunia 2014. Ia mendapat tempat utama dalam tim yang masih diasuh Loew. Keberhasilannya itu tidak terlepas dari performa apik bersama Muenchen hingga mempersembahkan dua gelar juara Bundesliga, dua DFB Pokal, Liga Champions, Piala Super Jerman, dan Piala Super Eropa. Dalam Piala Dunia 2014, Kroos menjelma menjadi maestro lini tengah Der Panzer. Dia tampil penuh dalam semua pertandingan Jerman dengan catatan dua gol dan empat assist.
Real Madrid, tim raksasa Eropa, pun memboyongnya dengan biaya transfer 25 juta euro atau sekitar Rp 441 miliar pada Juli 2014. Sebelumnya, dia bermain sebagai gelandang serang di belakang penyerang—dikenal dengan posisi nomor 10. Tapi kini ia mengemban tugas baru dengan menempati posisi yang lebih jauh di belakang. Pelatih Carlo Ancelotti ingin Kroos menjaga keseimbangan dan memberikan konektivitas untuk tim. Ia butuh waktu untuk menjalani peran anyar ini. Walhasil, kontribusinya pada musim perdana minimalis. Hanya rata-rata 15,2 umpan ke area sepertiga pertahanan lawan per 90 menit. Ini menjadi catatan terendahnya sejak musim 2008/2009, saat dia masih berusia 18 tahun.
Toni Kroos di kandang Real Madrid, Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, 2 Juni 2024. REUTERS/Susana Vera
Kroos tidak menyerah. Menurut dia, Ancelotti membuatnya nyaman berada di Santiago Bernabeu, kandang Real Madrid. Don Carlo—panggilan sang pelatih asal Italia itu—perlahan membentuknya sebagai pengatur serangan andal dengan posisi jauh di lini belakang atau deep-lying playmaker. Posisi ini sebelumnya melahirkan banyak pemain legenda, dari Paul Scholes di Inggris, Pep Guardiola di Spanyol, hingga Andrea Pirlo di Italia. "Ancelotti memberikan kesan positif kepada saya dan mengatakan Real Madrid akan menjadi lebih kuat dengan kehadiran saya," ucap Kroos.
Bersama Luka Modric dan Casemiro, Kroos menjelma sebagai motor serangan Madrid dalam satu dekade terakhir sekaligus trio gelandang komplet. Di Madrid, Kroos meraih segalanya. Sebanyak 18 trofi dia raih selama 10 tahun berseragam Los Blancos, dari Liga Spanyol, Copa Del Rey, Piala Super Spanyol, Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, dan Piala Super Eropa.
Setelah Casemiro hijrah ke Manchester United pada 2022, Toni Kroos melanjutkan duetnya bersama Modric, 38 tahun. Keduanya ikut mengantarkan Madrid menjadi juara Liga Champions Eropa pada 1 Juni lalu. Gelar itu kian mengukuhkan Madrid sebagai raja Eropa dengan 15 trofi Liga Champions. Namun justru Kroos yang lebih dulu memutuskan gantung sepatu. "Ambisi saya adalah mengakhiri karier saat berada di puncak," kata Kroos lewat akun Instagram-nya pada 21 Mei lalu. Ambisi itu akan paripurna jika ia bisa membantu timnas Jerman menjuarai Euro 2024, yang babak finalnya akan berlangsung di kandang mereka, Stadion Olimpiade, Berlin, pada 14 Juli mendatang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo