Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Tony Kecewa Diri Sendiri

PSSI hanya mampu menghindari juru kunci setelah mengalahkan Singapura pada pertandingan terakhir. Tony Pogaknik tak mengerti mengapa pssi bermain jelek selama turnamen PPD ini.

19 Maret 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AKHIRNYA PSSI mencetak kemenangan pertama 4 pada pertandingannya yang terakhir dengan Singapura. Meskipun pertandingan tersebut lebih mirip pertandingan hiburan, toh kemenangan itu telah menyelamatkan Indonesia dari juru-kunci. Di Chequers Hotel yang agak terpencil dari hiruk-pikuk lalulintas, di malam kemenangan itu Tony Pogacnik nampak duduk seorang diri santai. Segelas bir menemani Tony menikmati prestasi anak-anak asuhannya. "Apakah mereka telah mencapai puncak prestasi pada pertandingan-pertandingan persahabatan internasional di Senayan, sehingga ketika mereka tiba di Singapura grafik kondisi sedang menurun?" tanya TEMPO mengganggu ketenangan Tony. "Tidak mungkin", jawab Tony, "pada bulan Januari memang mereka agak menurunsedikit, tapi itu sesuai dengan rencana. Pada bulan Pebruari dan seterusnya mereka harus menunjukkan kondisi menaik dan terus menaik sampai kondisi puncak pada turnamen ini". Tapi mengapa mereka bermain dalam bentuk yang kurang wajar? Katakanlah, andaikata mereka bermain seperti melawan kesebelasan Levski (1-2 dan 0-4), peluang untuk menang rasanya sudah di kantong. "Sungguh saya sendiri tidak mengerti", tambah Tony. "Saya merasa tertipu oleh diri sendiri. Saya kecewa terhadap diri sendiri. Tak ada yang harus disalahkan". Mungkin ada hal-hal lain mengenai manajemen team, uang saku yang belum dibagikan, hubungan dari dan keluar hotel yang diputus, barangkali? "Tidak mungkin, semua berjalan baik. Uang saku bukan tidak dibagikan. Tapi atas permintaan pemain sendiri supaya disimpan pada pimpinan. Toh mereka belum membutuhkan untuk berbelanja". Kemudian Tony tiba pada kesimpulan: kita harus mulai dari baru. Ia nampak tetap optimistis. Mulai dari turnamen Piala Suratin, maksudnya? "Tidak. Bagaimana kalau pemain yang berusia 25 tahun dikatakan di bawah 20 tahun. Tak ada gunanya itu", kata Tony.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus