Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Trisula Katalunya

Messi-Suarez-Neymar disebut-sebut sebagai trio terhebat sepanjang masa. Mencetak sejarah.

15 Juni 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan sigap, Neymar menangkap sebuah bungkusan cokelat yang dilemparkan seorang pendukung klub Barcelona. Saat itu, Ahad dua pekan lalu, Neymar dan rekan-rekan setimnya sedang berada di tengah-tengah riuh suporter yang sedang merayakan keberhasilan Barcelona menjadi juara Liga Champions.

Dalam sebuah video yang diunggah di YouTube, Neymar terlihat sumringah menerima bungkusan berisi burger itu. Tapi ia tidak langsung menikmatinya. Penyerang asal Brasil itu kemudian menghilang sejenak. Video YouTube itu tidak menunjukkan apa yang dilakukan Neymar selanjutnya. Namun sebuah gambar yang diunggah akun Twitter BarcaHD memperlihatkan Neymar membagi burger itu dengan dua penyerang Barcelona lain: Lionel Messi dan Luis Suarez. Merekalah "Trisula" Barcelona—istilah yang disematkan kepada tiga penyerang yang berperan besar terhadap sukses Barcelona meraih treble atau tiga gelar sekaligus dalam satu musim.

Tak hanya sukses mengantar Barcelona merebut gelar Liga Spanyol, Piala Raja, dan Liga Champions, trio itu juga telah mencetak sejarah dengan menciptakan 122 gol di semua kompetisi selama musim lalu. Inilah jumlah gol terbanyak yang pernah diciptakan lini depan klub yang bermarkas di wilayah Katalunya, Spanyol, itu. Mereka mengalahkan rekor trio Samuel Eto'o-Thierry Henry-Messi pada musim 2008/2009. Kala itu Eto'o-Henry-Messi mencetak total 100 gol dan juga membawa Barca—sebutan lain Barcelona—menghasilkan treble.

Catatan yang dibuat Messi-Suarez-Neymar ini pun mengalahkan pencapaian tertinggi rival mereka, yakni barisan depan Real Madrid musim 2011/2012 yang diperkuat Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Gonzalo Higuain. Ronaldo-Benzema-Higuain "hanya" mencetak 118 gol selama musim itu.

Sukses MSN—singkatan untuk Messi-Suarez-Neymar—adalah berkat kekompakan ketiganya. "Kita tidak perlu membicarakan kualitas trio itu," kata pelatih Barca, Luis Enrique. "Mereka memiliki solidaritas. Sangat sulit mengendalikan mereka."

Hal itu tentu tidak hanya ditunjukkan di luar lapangan, seperti yang telah didemonstrasikan Neymar dengan membagi burgernya. Data statistik permainan menunjukkan bahwa kekompakan itu juga ada di lapangan.

Data yang direkam The Telegraph dari semua kompetisi hingga 18 Mei 2015 menunjukkan ketiganya saling memberikan kontribusi berupa assist dengan jumlah yang cukup merata. Messi memberi total 5 assist kepada Suarez dan Suarez memberikan 8 assist kepada Messi. Sedangkan Neymar menyumbangkan 4 assist kepada Messi dan Messi memberi 13 assist kepada Neymar.

Perbedaan jumlah gol di antara mereka bertiga juga tidak terlalu jauh. Messi mencetak 58 gol, Neymar 39 gol, dan Suarez—yang baru bisa bermain membela Barca pada Oktober 2014 karena masih harus menjalani masa hukuman akibat kasus gigitan Piala Dunia—25 gol.

Suarez mengatakan keberhasilannya mencetak gol buat Barca tidak lepas dari peran rekan-rekan setimnya. "Saya sangat senang dan ini semua berkat dukungan dan kepercayaan yang diberikan rekan setim saya," katanya. "Tanpa mereka dan keluarga, saya tidak akan pernah mencetak gol-gol ini."

Kesadaran ini juga dibarengi dengan sikap Suarez yang mencerminkan solidaritas buat rekan-rekan setimnya. Salah satu contoh adalah proses terjadinya gol pertama Barca saat bertanding melawan Bayern Muenchen di semifinal leg kedua Liga Champion, 12 Mei lalu.

Messi memberikan umpan tajam dari belakang kepada Suarez, yang bergerak cepat ke kiri salah seorang pemain bertahan Muenchen. Suarez lolos dari penjagaan. Dia berhadapan dengan kiper Manuel Neuer. Tapi, alih-alih langsung menceploskan bola ke gawang, dia memberi umpan silang ke Neymar, yang luput dari penjagaan. Neymar pun dengan mudah memasukkan bola ke gawang dengan bagian dalam kakinya.

Begitu juga gol kedua. Suarez menerima bola dari Messi, yang menjentikkan bola ke udara dengan kepalanya. Pemain Uruguay itu kemudian berhasil menembus sisi kiri pertahanan Muenchen. Tapi lagi-lagi dia tidak mencoba memasukkan bola langsung ke gawang Neuer. Suarez mengumpankan bola ke Neymar, yang ada di sisi kanan pertahanan. Pemain Brasil itu kemudian mengontrol bola dengan dadanya dan menembakkan bola untuk menjebol gawang Neuer.

Messi juga mempraktekkan sikap solidaritas saat timnya menekuk Cordoba 8-0 di Liga Spanyol. Messi, yang telah mencetak dua gol, merelakan kesempatannya untuk mencetak hat-trick. Dia membiarkan Neymar yang mengeksekusi penalti. Padahal Messi sedang berkompetisi dengan Cristiano Ronaldo untuk menjadi top scorer Liga Spanyol.

"Saya tidak pernah melihat hubungan seperti itu sebelumnya," kata Gerard Pique, stopper Barcelona, di situs resmi FC Barcelona. "Kita sedang berbicara mengenai pemain-pemain terbaik di dunia. Biasanya pemain seperti mereka egoistis, tapi tiga orang itu memiliki hubungan spesial. Mereka mengerti satu sama lain. Tidak ada tanda-tanda kecemburuan dan Anda bisa melihatnya dalam penampilan mereka di lapangan."

Tentu saja harus diakui bahwa Messi memiliki peran paling besar buat "Trisula". Selain menjadi top scorer Barcelona musim ini, pemain Argentina itu memiliki jumlah assist paling banyak, yaitu 27. Di laga final Liga Champions melawan Juventus pada Ahad pekan lalu, Messi tidak mencetak gol dan tidak membuat assist yang membuahkan gol. Tapi dia tetap memiliki peran penting mengobrak-abrik pertahanan lawan. Ini diungkapkan oleh Xavier "Xavi" Hernandez, pemain yang turut membawa Barcelona meraih dua kali treble.

"Kami mengalami banyak kesulitan karena Juventus menekan kami pada paruh kedua pertandingan setelah gol balasan mereka. Itu membuat mental kami lelah," kata Xavi, yang mulai musim depan akan membela klub Qatar, Al Sadd. "Tapi kemudian Leo (Messi) sekali lagi muncul dan mengubah permainan. Tim ini menjadi sensasional. Messi luar biasa."

Dengan kehebatan masing-masing dan sejarah yang telah dicetak "MSN", banyak pihak menyebut bahwa mereka adalah trio terhebat sepanjang masa. Mereka pun disandingkan dengan trio penyerang legendaris dari zaman sebelumnya. Misalnya George Best-Denis Law-Bobby Charlton, legenda Manchester United akhir 1960-an, yang ketiganya diabadikan dengan dibuatkan patung di depan markas United di Old Trafford, atau dengan Alfredo Di Stefano, Francisco Gento, dan Ferenc Puskas, penyerang legendaris Real Madrid pada 1955-1960.

Dalam sebuah kolom yang ditayangkan situs BBC pada awal bulan ini, wartawan senior BBC, Phil McNulty, bahkan mengatakan trio penyerang Barca ini telah menghasilkan sebuah teka-teki yang tidak bisa dipecahkan tim mana pun. "Bagaimana Anda bisa mendiamkan sang Trisula selama 90 menit?" tulisnya.

Gadi Makitan (Reuters, The Guardian)


Messi
58 gol
5 assist

Suarez
25 gol
8 assist

Neymar
39 gol
4 assist


100 gol
Eto'o-Henry-Messi(2008/2009)

118 gol
Ronaldo-Benzema-Higuain(2011/2012)

122 gol
Messi-Suarez-Neymar (2014/2015)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus