Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Pergeseran Kepadatan di Pusat Kebugaran

Sepanjang Ramadan, pusat kebugaran akan lebih padat pada petang dan malam. Mengapa olahraga saat puasa dinilai lebih efektif?

11 Maret 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi olahraga di bulan Ramadan. PEXELS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Sepanjang Ramadan, pusat-pusat kebugaran akan lebih padat pada petang dan malam.

  • Penggemar fitness menggeser waktu latihan ke jam-jam menjelang buka puasa atau setelahnya.

  • Dokter spesialis olahraga mengingatkan sejumlah jenis latihan yang perlu dihindari saat berpuasa.

Bagi sebagian pencinta olahraga, Ramadan berarti pergeseran waktu latihan. Angga Pratama, 28 tahun, misalnya. Rutin memahat otot sejak 2020, dia pantang mengurangi jadwal kunjungan ke pusat kebugaran di dekat rumahnya di Depok, Jawa Barat, sebanyak 5-6 kali dalam sepekan meski berpuasa seharian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hanya, waktu latihannya berubah. “Biasanya sore sehabis kerja. Selama puasa jadi setelah berbuka atau habis tarawih,” ujar pegawai pemerintah yang berkantor di Jakarta itu pada Jumat, 8 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Ramadan 2020, Angga beberapa kali nge-gym petang menjelang buka puasa seperti saran beberapa temannya. “Tapi power-nya enggak ada karena belum ada asupan seharian,” katanya. Selain waktu, dia menyesuaikan pola latihan selama bulan puasa, yaitu dengan mengurangi berat beban dan menambah repetisi. Adapun durasi latihan relatif sama, 1-1,5 jam.

Ilustrasi olahraga pada Ramadan. PEXELS

Perubahan waktu berolahraga juga akan dijalani Khalifa Unsa Maulidiya di pusat kebugaran Physical HQ, Bogor, Jawa Barat. Dokter gigi yang berpraktik di Femi Dental Clinic, Bogor, ini rutin berlatih angkat beban tiga kali sepekan pada pagi hari dengan durasi rata-rata satu jam. “Saat puasa dikurangi jadi dua kali seminggu dan mepet waktu buka,” ujar alumnus Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada itu. 

Ayi Sundari, eks personal trainer di Ikigai Fitness, Depok, mengatakan berolahraga pada saat berpuasa memiliki nilai tambah, yaitu lebih efektif membakar lemak atau fat loss. Pada hari-hari biasa, kalori yang terbakar saat berolahraga berasal dari makanan. Saat berpuasa, ketika tak ada asupan hingga 14 jam, lemak tubuh yang menjadi fokus pembakaran. Karena itu, dia melanjutkan, waktu ideal nge-gym saat berpuasa adalah pukul 15.00-18.00 menjelang waktu berbuka. 

Hal lain yang perlu diperhatikan penggemar fitness adalah pemilihan jenis latihan. Ayi menyarankan meminimalkan latihan kardio. Kardio merupakan istilah yang mengacu pada jenis latihan yang memompa sistem kardiovaskular—jantung dan pembuluh darah—serta pernapasan, seperti lari, lompat tali, dan sepeda. “Dapat memicu dehidrasi karena tubuh sedang kekurangan cairan selama berpuasa,” katanya.

Listya Tresnanti Mirtha, dosen ilmu kedokteran olahraga Universitas Indonesia, mengatakan olahraga saat puasa bermanfaat banyak bagi tubuh. Dari menjaga kebugaran, meningkatkan metabolisme, menjaga massa otot, hingga stabilitas emosi. Hanya, dia melanjutkan, perlu pengaturan frekuensi, durasi, intensitas, serta jenis latihan. 

Dokter spesialis olahraga yang berpraktik di Rumah Sakit UI, Depok, ini mengatakan ada sejumlah olahraga yang perlu dihindari pada waktu puasa, seperti lari maraton, sepak bola, bola basket, berenang jarak jauh, dan bela diri. “Olahraga yang ringan saja dan jangan lebih dari satu jam karena berisiko dehidrasi dan kelelahan,” ujar Listya.

Tip berolahraga saat puasa.

Perubahan waktu olahraga saat puasa menjadi perhatian para pengelola pusat kebugaran, termasuk Fit Hub yang memiliki lebih dari 80 cabang di 17 kota di Indonesia. “Kelas yang semula jam 5 sore diundur jadi pukul 18.30,” kata Insan Anggara, Manajer Operasi Fit Hub cabang Kemanggisan, Jakarta Barat.

Berkaca pada Ramadan tahun lalu, Insan melanjutkan, banyak peserta menggeser jadwal latihan mereka dari pagi menjadi petang menjelang atau setelah buka puasa. Gym-gym mereka relatif lebih lengang pada pagi dan siang. Meski demikian, Insan menyatakan member tidak perlu khawatir antre alat dan kelas pada jam-jam sibuk selama Ramadan. “Sebelum datang, bisa memantau kepadatan gym lewat aplikasi kami,” katanya.

Ilustrasi olahraga pada Ramadan. PEXELS

Celebrity Fitness, yang memiliki lebih dari 30 pusat kebugaran di Indonesia sejak 2003, juga mendapati pergeseran waktu olahraga member mereka selama Ramadan. Namun pengelola tidak mengubah agenda operasional, kecuali penyuguhan takjil atau penganan buka puasa. 

Dari tahun ke tahun, pengelola mendapati penurunan frekuensi kehadiran member selama Ramadan kian berkurang. “Karena tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga makin tinggi,” ujar Novi Herlina Nasution, Manajer Celebrity Fitness.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus