PETENIS Yayuk Basuki sudah dipastikan dapat langsung mengikuti Olimpiade Barcelona tanpa perlu lagi mengikuti babak kualifikasi. Setelah seri grand slam Australia Terbuka berakhir, peringkat Yayuk masih tetap di bawah 40. Pelatih Yayuk, Jeri Watters, yakin Yayuk masih di urutan 35 hingga Februari nanti -- batas waktu penentuan petenis ke Olimpiade. "Dia dapat 25 point di Jepang, dan kehilangan 25 di Australia Terbuka. Jadi peringkatnya tetap," kata Watters kepada wartawan TEMPO, Dewi Anggraeni di Melbourne. Di Olimpiade nanti, masing-masing petenis putra dan putri mempunyai jatah 64 orang. Peringkat 1 sampai 40 dunia langsung menuju Barcelona. Sisanya, harus merebut tempat melalui babak kualifikasi regional dan lewat wild card -- karena prestasi yang luar biasa. Di Australia Terbuka, perjalanan Yayuk terhenti di babak ketiga, dihadang petenis nomor satu dunia, Monica Seles. Petenis bertipe baseliner ini memang tampil sempurna. Baik backhand maupun forehandnya, yang diayunkan lewat kedua tangannya, sama keras. Kelincahannya tak tertandingi. Seluruh lapangan seolah ditutupnya. Watters menasihati Yayuk agar menerapkan pola agresif di depan net. Jangan memberi kesempatan lawan untuk mengembangkan gaya baselinernya. Nasihat ini kurang diikuti Yayuk, sehingga perlawanannya "kurang hebat". Dengan kekalahan ini berarti Yayuk sudah mencicipi tiga ratu tenis dunia. Sebelumnya, ia sudah pernah menantang Steffi Graf dan Martina Navratilova -- tapi semuanya kalah. Kamis siang pekan lalu itu, ribuan penonton berharap ada "kejutan" -- yang tak kunjung datang -- ketika Yayuk dan Seles sudah berhadapan di lapangan. Dukungan penonton tidak memihak siapa-siapa. Teriakan penonton, Come on, Monica, juga diimbangi tepuk tangan di sana-sini saat Yayuk berhasil mengembalikan bolabola sulit. Ternyata, Seles terlalu kuat bagi Yayuk. Dalam waktu satu jam lebih sedikit, petenis berkulit hitam asal Yogya ini harus menyerah 16, 16. Yayuk tampak lemas dan kecewa. Sebaliknya Seles, ia menebar senyum di antara kerumunan pemburu tanda tangan. Di mata Watters, Seles sebenarnya bukan tak punya kelemahan. Sayangnya, Yayuk kurang memanfaatkan kelemahan lawan. Untuk menggalang kekuatan Yayuk menghadapi Olimpiade Barcelona, Watters akan memerbaiki pola latihan. Antara lain, Watters akan lebih memfokuskan pada kecepatan, kegesitan, dan kekuatan kaki Yayuk. Yang perlu dicatat, kata Watters, Yayuk adalah pemain individu. Tak hanya menuruti apa yang diinginkan pelatihnya. "Dia punya pendirian, dan dia pemain yang baik. Dalam setahun peringkatnya naik dari 189 ke peringkat 35. Itu tak bisa didapat sembarang petenis," kata Watters. Bagaimana peluang Yayuk di Barcelona? Harapan meraih medali masih ada. Soalnya, pemain puncak seperti Seles, Gabriela Sabatini, tak berhak tampil di Olimpiade Barcelona karena tidak ikut tim Piala Federasi di negaranya masing-masing. Lagi pula, "Yayuk bukan olahragawan yang cepat putus asa. Dalam pertandingan sesukar apa pun, dan siapa pun lawannya, ia tetap akan bertahan," kata Jeri Watters. Dewi Angraeni (Melbourne) dan WY
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini