Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Zakaria Yang Kaburu Tua

Zakaria Nasution pemegang rekor nasional 1500 m gaya bebas, berusia 25 th. Andai sistem kelompok umur dilaksanakan th 50-an, tidak diragukan ia mencapai prestasi lebih tinggi. Kini nasibnya belum menentu.

24 Juli 1971 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UAP kaporit kolam Senajan menjengat hidung, membangkitkan nostalgia seorang pemuda pendek berdada bidang. Menjandang sebuah kamera dan sebentar-sebentar menengok arlodji stop-watch-nja, ia melepaskan pandangan kekolam, dimana perenang-perenang-Kelompok Umur berpatjuh-patjuh dengan gantjang. "Saja jakin dua tahun lagi rekor 1500 meter saja akan tumbang", katanja tanpa menundjukkan keraguan. Zakaria Nasution -- demikian nama pemuda tersebut --pemegang Rekor Nasional 1500 meter Gaja Bebas (18:49,5) terdapat diantara perenang-perenang pensiunan jang telah kehilangan zaman-nja. Seperti lazimnja didunia renang, anak kelahiran Medan jang baru berusia 26 tahun (15 Mei 1945) terhitung "tua". meskipun sebagai pemain Polo ia masih berwibawa. Andaikata ia dilahirkan 10 tahun kemudian sudah pasti ia merupakan bintang dari sekian banjak bintang-bintang perenang K.U. Dan andaikala sistim K.U. sudah dilaksanakan pada tahun 50-an, tidak diragukan ia akan mentjapai puntjak jang lebih tinggi. Tetapi itulah nasib Zakaria jang hanja mengandalkan bakat. Membuat "come back"? Bukan sadja faktor usia, terlebih lagi "konsentrasi sekarang sudah lain". Maksud Zakaria bukan kondisi djasmaniah jang menghadang, tetapi "mental jang terombang-ambing dalam problem kehidupan selama 10 tahun belakangan ini" tidak memungkinkan ia tampil dengan kondisi mental seorang remadja. Itulah sebabnja dia menjatakan bahwa sistim pembinaan K.U. akan menggarap prestasi maksimal seorang perenang "djustru disaat konsentrasi mereka belum tergoda". Apa jang menggoda Zaka memang sedang dialaminja. "Sampai sekarang nasib saja belum menentu, apakah akan tetap tinggal di Senajan atau entah ditampung ditem-pat lain", katanja. Tahun 1960 ia membuat rekor 1500 meter, tahun 1965 ia mendapat fasilitas ke Djakarta dan sampai sekarang menumpang pada kakaknja Buchori Nasution dikompleks perumahan Senajan, tetapi seperti jang direntjanakan DCI mendjelang 1973 (PON VIII) sudah harus dikosongkan. Mengenai soal pekerdjaan Zaka tidak pusing, karena Pemerintah mengangkatnja sebagai "pengawal" Pd. Gubernur Ali Sadikin dengan status petugas Security. Bersama dengan Poltak Simbolon, Bobby Herring (keduanja Pegulat), Firman Pasarihn (Petindju) dan Frans Sofa (pemain Volley), Zaka termasuk pengawal jang tidak menjeramkan di Balai Kota. Selama 4 hari berturut-turut menjaksikan Invitasi Nasional di Kolam Senajan Zaka menundjuk dua tjalon serius jang diperhitung-kan dapat memetjahkan rekornja. (Dalam nomor pertandingan K.U. kali ini nomor 1500 meter Gaja Bebas tidak dipertandingkan). Tetapi dia jakin benar bahwa Benny Hari Rachmanto dan Kristiono dapat melakukan dalam waktu dua tahun ini, "asal sadja mereka dibina sebara teratur". Kini Zaka mendjadi pelatih Perkumpulan "Tirta Taruna" dan disamping itu menjambi sebagai pelatih privat. "Saja mengadjar mereka bukan sadja pandai berenan, tetapi harus berani ikut berlomba", kata pemegang Rekor Nasional jang telah tersisihkan dari perenang Kelompok Umur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus