Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berkendara dengan mobil saat libur Tahun Baru 2024 menjadi salah satu kegiatan yang seru untuk dilakukan, baik sendiri, bersama teman, atau bersama keluarga. Sayangnya, kegiatan ini juga memiliki risiko yang bisa membahayakan bagi diri sendiri maupun bagi orang lain di sekitar. Salah satunya risiko tabrakan beruntun di jalan tol.
Meskipun berkendara jauh dengan mobil memiliki risiko yang berbahaya, namun pengendara tidak perlu khawatir karena terdapat beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menghindari tabrakan beruntun yang dapat berakibat fatal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut beberapa tips menghindari kecelakan beruntun dikutip dari Wuling.id.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Cek kondisi kendaraan sebelum mengemudi
Hal pertama yang perlu dilakukan untuk menghindari tabrakan beruntun tentunya yaitu memeriksa kondisi kendaraan sebelum mengemudi. Pastikan kendaraan selalu berada pada kondisi yang baik, terutama jika akan berkendara jauh.
Agar kendaraan selalu berada dalam kondisi prima, pengendara perlu melakukan perawatan berkala pada bagian-bagian mobil, termasuk fitur-fitur penunjang keselamatan mobil.
2. Jaga jarak aman dengan kendaraan lain
Menjaga jarak aman dengan kendaraan lain merupakan aspek yang fundamental bagi pengemudi. Dengan memiliki jarak yang cukup antara mobil pengendara dengan mobil yang ada di depan, Diimbau memiliki waktu yang cukup untuk bereaksi dan mengambil tindakan apabila mobil di depan berhenti mendadak atau belok mendadak.
Jika berada di jalan tol yang lancar, sebaiknya pengendara tidak mengemudi terlalu dekat dengan mobil di depan. Namun, jika sedang mengemudi di tengah kemacetan bisa memberi jarak waktu sekitar 3 detik dari titik mobil menuju titik mobil di depan.
3. Mengemudi dengan konsentrasi penuh
Sebagai pengendara yang baik diwajibkan untuk mengemudi dengan penuh konsentrasi dan kewaspadaan, terutama jika mengemudi untuk perjalanan yang jauh.
Jika merasa lelah atau mengantuk, sebaiknya segera berhenti di rest area atau tempat lain yang memungkinkan untuk beristirahat sejenak sambil meregangkan otot-otot yang tegang.
Selain rasa lelah dan kantuk, umumnya pengemudi juga kehilangan fokus saat mengemudi akibat terdistraksi dengan hal-hal lainnya, seperti smartphone, layar monitor dalam mobil, atau gangguan dari penumpang lain.
Pastikan tidak terdistraksi dengan hal-hal tersebut dan pandangan fokus mengarah ke jalanan. Mengemudi dengan tidak fokus, bukan hanya dapat menyebabkan kecelakaan, namun juga bisa mendapat hukuman sesuai peraturan lalu lintas yang berlaku.
4. Perhatikan batas kecepatan maksimum
Mengebut juga tidak disarankan untuk dilakukan karena dapat menjadi salah satu faktor timbulnya kecelakaan dan tabrakan beruntun. Ketika Anda menyetir, selalu perhatikan batas kecepatan maksimum yang umumnya tercantum pada rambu-rambu lalu lintas di pinggir jalan.
Jangan melebihi batas kecepatan tersebut karena kecepatan yang berlebihan dapat mengurangi waktu reaksi pengemudi serta menambah jarak yang dibutuhkan untuk menghentikan kendaraan dengan aman.
5. Hindari berhenti di bahu jalan (roadside)
Sebisa mungkin untuk hindari berhenti di bahu jalan tol atau roadside, kecuali jika berada dalam keadaan darurat, seperti mobil mogok mendadak atau tiba-tiba ban mobil mengalami bocor.
Berhenti di bahu jalan dapat berisiko tertabrak dengan mobil lainnya yang sedang melaju, terutama di jalan raya yang sibuk atau jalan dengan penerangan redup di malam hari.
Jika memungkinkan, carilah tempat berhenti yang proper seperti rest area ketika kendaraan Anda mengalami masalah mekanis atau perlu untuk beristirahat sejenak. Namun, jika Anda benar-benar berada dalam situasi darurat dan harus berhenti di pinggir jalan, maka segera aktifkan lampu hazard, dan coba posisikan kendaraan sejauh mungkin dari jalur lalu lintas.
6. Hindari berhenti atau belok mendadak
Cara mengemudi yang halus serta dapat diprediksi dapat mencegah terjadinya tabrakan beruntun yang disebabkan oleh mobil yang berhenti atau berbelok secara mendadak.
Berhenti mendadak dapat menyebabkan tabrakan dari belakang, sedangkan berbelok mendadak tanpa memberi sinyal berupa lampu sein dapat membingungkan pengemudi lain dan mengakibatkan tabrakan samping.
7. Hati-hati saat mengemudi dekat kendaraan besar
Kendaraan besar seperti truk, bus, atau kendaraan lain yang membawa muatan banyak cenderung memiliki titik buta (blind spots) dan membutuhkan jarak berhenti yang lebih jauh dibandingkan mobil pada umumnya.
Ketika mengemudi di dekat kendaraan ini, usahakan untuk berhati-hati dan tetap waspada. Apabila ada kesempatan untuk mendahului atau menjauh dari kendaraan tersebut, segera manfaatkan kesempatan tersebut.
Pilihan Editor: Tips Mengemudi di Jalur Contraflow Agar Tetap Aman Saat Libur Nataru
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto