Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Mobil

Arus Mudik Lebaran 2023: Kenali Situasi Bottleneck, Kemacetan di Penyempitan Jalur

Bottleneck terkait arus mudik bisa berupa penyempitan jalan disebabkan perbedaan karakteristik geometrik jalan, kondisi jalan 2 jalur menjadi 1 jalur.

17 April 2023 | 09.27 WIB

Foto udara kendaraan roda empat dari arah barat atau Jakarta memasuki Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 15 April 2023. Menurut Pos Pengamanan Terpadu GT Kalikangkung, volume kendaraan arus mudik Tol Trans Jawa Batang-Semarang dari arah Jakarta yang memasuki Gerbang Tol Kalikangkung menuju ke sejumlah wilayah di Jateng dan Jatim pada H-7 Lebaran hingga Sabtu (15/4) pukul 18:20 WIB terpantau lancar, dengan rata-rata sebanyak 1.200 kendaraan per jam dari arah barat melintasi gerbang tol tersebut. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Perbesar
Foto udara kendaraan roda empat dari arah barat atau Jakarta memasuki Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 15 April 2023. Menurut Pos Pengamanan Terpadu GT Kalikangkung, volume kendaraan arus mudik Tol Trans Jawa Batang-Semarang dari arah Jakarta yang memasuki Gerbang Tol Kalikangkung menuju ke sejumlah wilayah di Jateng dan Jatim pada H-7 Lebaran hingga Sabtu (15/4) pukul 18:20 WIB terpantau lancar, dengan rata-rata sebanyak 1.200 kendaraan per jam dari arah barat melintasi gerbang tol tersebut. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Selama arus mudik Lebaran 2023, pemerintah pemangku kebijakan transportasi mengantisipasi lonjakan mobilitas yang bakal menyebabkan kemacetan di jalur transportasi darat, khususnya di jalan tol.

Adapun jalan tol yang perlu mendapat perhatian dan pengaturan khusus adalah titik-titik atau daerah yang sering menimbulkan kemacetan saat terjadi lonjakan arus lalu-lintas, salah satunya titik
bottleneck atau penyempitan jalur jalan.

Secara umum bottleneck berarti leher botol. Namun pada lalu lintas, bottleneck adalah penyempitan lebar jalan dari kondisi lebar jalan yang normal di salah satu ruas jalan termasuk jalan tol atau saat keluar dari tol, sehingga mengakibatkan kemacetan atau perlambatan arus lalu-lintas area tersebut.

Mengutip publikasi "Analisis Dampak Penyempitan Jalan (Bottleneck) Terhadap Kinerja Lalu Lintas Di Ruas Jalan Rajawali Menggunakan Model Greenberg" bottleneck disebut sebagai penyempitan jalan, dimana kondisi kapasitas lalu lintas sesudahnya (Downstream) lebih kecil dari bagian masuk (Upstream). Penyempitan ini juga dapat mempengaruhi kinerja lalu lintas.

Penyempitan jalan ini menyebabkan perubahan perjalanan kendaraan dari arus bebas menjadi terganggu sehingga terjadi penurunan kecepatan dan bertambahnya kerapatan antar kendaraan. Oleh karena itu, diperlukan suatu manajemen lalu lintas yang baik pada kondisi penyempitan jalan.

Penyempitan arus lalu lintas juga terjadi pada kendaraan muatan barang saat melewati jembatan. Kondisi ini membuat pengemudi truk melambat kecepatan untuk mengantisipasi jembatan sehingga memaksa kendaraan di belakangnya menyesuaikan diri.

Berdasarkan publikasi "Pengaruh Penyempitan Jalan (Bottleneck) Terhadap Karakteristik Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Kota Bantul – Srandakan Km 2,8 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta" penyempitan jalan terjadi akibat pengurangan arus yang menyebabkan kecepatan kendaraan menurun dan kepadatan arus jalan yang mengingkat. Kemudian penyempitan jalan juga disebabkan perbedaan karakteristik geometrik jalan, dimana kondisi jalan dua jalur menjadi 1 jalur.

Mengutip dari dephub.go.id, umumnya bottleneck terjadi di rest area dimulai dari gerbang masuk dan keluar jalan tol, serta di lokasi saat terjadi lakalantas atau adanya kendaraan mogok atau rusak di jalur bebas hambatan. Selain itu, bottleneck yang terjadi di jalan arteri menimbulkan kemacetan pada pintu masuk/keluar kawasan wisata, lokasi pasar tumpah, sekitar terjadinya laka lantas maupun kendaraan mogok atau rusak.

Penyempitan jalan seringkali dianggap sebagai momok bagi pemerintah dan masyarakat karena adanya peningkatan kemacetan yang parah. Namun dapat diantisipasi dengan tata kelola atau manajemen prioritas lalu lintas guna memperlancar arus mudik dan balik lebaran. Upaya manajemen prioritas dengan rekayasa lalu lintas yang dilakukan seperti penerapan ganjil genap, arus searah alias sistem one way dan arus berlawanan arah (contra flow) di ruas jalan tol.

Dengan penerapan rekayasa lalu lintas seperti demikian, diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas yang terjadi akibat arus mudik lebaran.

Pilihan editor : Mudik Lebaran 2023, Jasa Marga Operasikan 12 Gardu di Pintu Tol Cileunyi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus