Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan mulai menyiapkan produksi battery pack atau baterai untuk sepeda motor listrik demi mendukung percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Direktur Utama PT Pertamina Power Indonesia Heru Setiawan mengatakan konversi ke kendaraan listrik akan lebih mudah dimulai dari sepeda motor yang jumlahnya sangat besar di Indonesia.
"Dalam rangka merespons antusiasme masyarakat untuk bisa masuk ke motor listrik, kami coba lebih awal masukkan (produksi baterai motor listrik)," katanya dalam konferensi pers virtual di Jakarta pada Selasa, 2 Februari 2021.
Menurut Heru, pabrik sel baterai baru akan rampung pada 2025 sehingga Pertamina sebelumnya akan mengimpor battery cell dalam jumlah terbatas untuk memproduksi battery pack.
Baca juga: Beda Motor Listrik 2020 di Indonesia: Gesits, NIU, hingga United
Begitu pabrik battery cell di dalam negeri rampung, pasokan sel baterai nantinya dipasok dari situ. Pertamina juga akan menggandeng pihak lain untuk mendukung produksi baterai sepeda motor listrik.
Heru menerangkan bahwa Pertamina terlibat dalam pengembangan industri baterai motor listrik di tahap intermediate, yakni dalam produksi prekursor, katode, battery cell, hingga battery pack.
Perseroan telah menyiapkan investasi untuk pembangunan pabrik, namun merahasiakan jumlah investasinya. Tapi, menurut Heru, kapasitas pabrik battery cell ditargetkan mencapai 140 GWh berdasarkan potensi nikel di hulu sebesar 15 juta ton per tahun.
Produksi sel baterai itu diharapkan bisa masuk rantai pasok global dan disuplai ke produsen mobil listrik di Eropa, Amerika, dan Asia Pasifik.
"Tentu Pertamina akan berpartisipasi juga dengan technology provider sekaligus market sehingga ada transfer teknologi dengan kerja sama ini," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini