Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Volvo Cars memastikan bahwa seluruh jajaran mobil pilihannya akan serba listrik pada penghujung dekade atau lebih tepatnya pada 2030. Mereka dipastikan tidak lagi memproduksi kendaraan internal combustion engine (ICE) pada tahun tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini juga berdampak pada kesiapan Volvo di Indonesia untuk memasarkan produknya dalam kurun waktu enam tahun ke depan. Hal itu dibenarkan langsung oleh General Manager at Volvo Cars Indonesia Haryanto Djayaputra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat berbincang dengan Tempo pada hari ini, Jumat, 1 Desember, Haryanto Djayaputra mengatakan bahwa Volvo sudah siap memasarkan produk elektrifikasi di pasar otomotif Indonesia, meskipun masih terkendala dengan infrastruktur.
“Saat ini Volvo lebih concern terhadap battery life span, kemudian teknisi yang bisa menangani high-voltage battery. Agar bisa menangani hal tersebut, para teknisi harus punya sertifikasi, perlu waktu tiga bulan untuk memahami.,” ujar Haryanto Djayaputra usai pembukaan resmi Volvo Soeroso Service Center.
Ditegaskan oleh dirinya bahwa pemahaman terhadap mobil listrik ini adalah yang paling penting. Salah satunya dengan mengetahui bagaimana cara menangani high-voltage battery, karena menurut dia, bisa fatal jika salah penanganan.
“Selain itu para teknisi juga memiliki kemampuan untuk menangani ICE hingga plug-in hybrid yang memadukan ICE dan baterai. Sebab Volvo masih memberikan pelayanan kepada pemilik kendaraan lama,” ucap Haryanto Djayaputra.
Sebagai informasi, seluruh teknisi dan staf di Soeroso Service Center telah mendapatkan sertifikasi dari Volvo Cars dan dilatih oleh tim Volvo Cars Learning and Development dan Technical and Service Business yang berbasis di Asia Pasifik.
Pilihan Editor: Isi Garasi FX Hadi Rudyatmo yang Singgung Jokowi dan Keluarganya
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto