Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Institut Teknologi Bandung, dikenal ITB, adalah salah satu institusi pendidikan tinggi teknik terkemuka di Indonesia. Berdiri sejak masa kolonial Belanda pada tahun 1920, ITB telah mengalami berbagai perkembangan signifikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari awalnya sebagai de Technische Hoogeschool te Bandung hingga menjadi institusi modern yang memimpin dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Berikut ini adalah sejarah panjang berdirinya ITB hingga tetap berjaya sampai saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masa Kolonial Belanda
Sejarah ITB dimulai pada masa kolonial Belanda. Pada 3 Juli 1920, pemerintah kolonial mendirikan de Technische Hoogeschool te Bandung (TH) di atas lahan seluas 30 hektar di Bandung. Perguruan tinggi ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang sangat dibutuhkan setelah pecahnya Perang Dunia Pertama.
Pada awalnya, hanya ada satu fakultas yaitu de Faculteit van Technische Wetenschap dengan satu jurusan, de afdeeling der Wegen Waterbouw. Pembukaan tahun akademik pertama pada tahun 1920-1921 mencatat adanya 28 mahasiswa, dengan hanya dua di antaranya adalah orang Indonesia.
Pada 1924, TH meluluskan 12 insinyur pertama, dan pada Dies Natalis ke-6 pada 1926, tercatat bahwa empat dari 19 lulusan adalah pribumi, termasuk Ir. Soekarno, yang kemudian menjadi proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia.
Masa Pemerintahan Jepang
Setelah pendudukan Jepang pada 1944-1945, TH berganti nama menjadi Bandung Kogyo Daigaku (BKD). Setelah kemerdekaan Indonesia, institusi ini kembali berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung.
Dilansir dari laman resmi ITB, pada 1946, STT Bandung sempat berpindah ke Yogyakarta dan menjadi bagian dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada tahun yang sama, nama institusi ini diubah menjadi Universiteit van Indonesie dengan dua fakultas, yakni Faculteit van Technische Wetenschap dan Faculteit van Exacte Wetenschap.
Pada periode 1950-1959, ITB menjadi bagian dari Universitas Indonesia, dengan Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam yang berdiri di kampus yang sama. Kemudian pada 2 Maret 1959, pemerintah Indonesia meresmikan pendirian Institut Teknologi Bandung sebagai institusi independen yang membawa misi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi demi pembangunan bangsa.
ITB Saat Ini
Memasuki era modern, ITB mengalami berbagai perkembangan signifikan. Pada tahun 1960-an, ITB mulai melengkapi organisasi bidang pendidikan dan pengajaran serta meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.
Pada era 1970-an, ITB dihadapkan dengan masa sulit, namun tetap bertahan dan mulai memasuki era modernisasi pada 1980-an. Pada tahun 1990-an, ITB berkembang pesat dengan memiliki 26 Departemen Program Sarjana, 34 Program Studi Magister, dan 3 Bidang Studi Doktor. Institusi ini terus berkembang menjadi universitas riset dan pengembangan, dengan fokus pada ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis, dan ilmu-ilmu kemanusiaan.
Pada tanggal 26 Desember 2000, ITB resmi menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) melalui Peraturan Pemerintah No. 155 tahun 2000. Status ini memberikan ITB kemandirian dan otonomi yang lebih besar, sehingga memungkinkan institusi ini untuk bersaing secara global dan berkontribusi lebih besar pada pembangunan nasional.
Saat ini, Institut Teknologi Bandung telah menghasilkan lebih dari 120.000 alumni yang berperan penting dalam pembangunan bangsa. Dalam usianya yang telah mencapai 103 tahun, ITB terus menjadi salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia dan dunia, menjunjung tinggi misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan umat manusia.
ITB.AC.ID
Pilihan editor: