Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah pemilihan presiden 2019 rampung, tim relawan Bravo 5 pendukung Joko Widodo atau Jokowi berencana menjadikan komunitas yang dibentuk oleh beberapa purnawirawan jenderal itu sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas).
Baca: Relawan Bravo 5 Jokowi Bakal Berubah Jadi Organisasi Massa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketua tim relawan Bravo 5, Fachrul Razi, menjelaskan alasannya untuk mendukung kerja Presiden Jokowi pada periode kedua. "Kami berpikir kerjaan rumah Pak Jokowi banyak setelah beliau memenangkan pemilihan presiden ini, antara lain, menguatnya anti-anti Pancasila, menguatnya kapitalisme, kelompok yang intoleran, dan sebagainya, tutur dia dalam Silaturahmi Kebangsaan Relawan Jokowi-Amin di Jakarta Pusat, Sabtu, 22 Juni 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Fachrul menambahkan, Bravo 5 bakal membantu tugas Presiden Jokowi dalam pemerintahan setelah menjadi ormas. Namun ia menekankan kepada relawan untuk tidak mengganggu kinerja pemerintahan. "Kita jalan masing-masing tetapi punya badan koordinasi, suatu saat kita bisa koordinasi dengan badan ini," ujarnya.Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir dan Ketua Tim Bravo-5 Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi menghadiri acara deklarasi Perempuan Keren Bravo-5 di Hotel Atlet Century, Jakarta pada Kamis, 8 November 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Tim Bravo 5 merupakan salah satu relawan Jokowi sejak pemilihan presiden 2014. Ada 21 purnawirawan jenderal yang masuk dalam pengurus inti tim ini. Mereka adalah orang-orang yang dianggap tahu tabiat dan mengerti cara berpikir penantang Jokowi, Prabowo Subianto. Di antaranya yakni: Letjen TNI (Purn) Sumardi, Letjen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy, dan lainnya.
Baca juga: Bravo 5 dan Cakra 19, Dua Tim Luhut untuk Jokowi di Pilpres 2019
Menurut Fachrul, Bravo 5 mempunyai komponen organisasi sampai 34 provinsi. "Kami juga sudah ada di luar negeri khususnya di Timur Tengah, Amerika, Eropa, Australia dan lain-lain," ujar dia.