Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Dinas LH Jakarta Kosongkan Bunker Sampah RDF Rorotan untuk Atasi Bau Tak Sedap

Warga sekitar sebelumnya mengeluhkan bau tak sedap akibat operasional RDF Rorotan.

23 Maret 2025 | 12.21 WIB

Operator eskavator memindahkan sampah ke mesin pengolahan sampah di Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta, 25 Februari 2025. RDF Plant Rorotan yang dibangun dengan biaya Rp1,28 triliun tersebut diproyeksikan mampu mengolah sampah sebanyak 2.500 ton per hari dikonversi menjadi bahan bakar alternatif sehingga mengurangi beban TPST Bantar Gebang. Antara/Sulthony Hasanuddin
Perbesar
Operator eskavator memindahkan sampah ke mesin pengolahan sampah di Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta, 25 Februari 2025. RDF Plant Rorotan yang dibangun dengan biaya Rp1,28 triliun tersebut diproyeksikan mampu mengolah sampah sebanyak 2.500 ton per hari dikonversi menjadi bahan bakar alternatif sehingga mengurangi beban TPST Bantar Gebang. Antara/Sulthony Hasanuddin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta mengosongkan bunker sampah di Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara. Kepala DLH Jakarta Asep Kuswanto mengatakan pengerjaan pemindahan sampah ini meliputi sampah lama di bunker sebanyak 800 ton serta produk RDF Rorotan di gudang produksi sekitar 600 ton.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Asep menyebut sampah tersebut dipindahkan ke tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. “Harapannya, pengosongan bunker dan produk RDF tersebut dapat mengurangi bau,” ujar Asep seperti dikutip dari keterangan resmi, Ahad, 23 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Asep menjelaskan pengosongan bunker dilakukan menggunakan armada dump truck dan tronton yang ditutup terpal saat pengiriman. Tujuannya untuk meminimalkan bau dan mencegah sampah maupun air lindi atau limbah cair yang dihasilkan dari tumpukan sampah tercecer di jalan. Setelah beroperasi, dump truck dan tronton segera dicuci dan disemprot dengan penghilang bau sebelum keluar dari lokasi RDF.

Setelah sampah di bunker dipindahkan, seluruh fasilitas RDF Rorotan disterilisasi dan diberi pewangi tertentu untuk menghilangkan bau. “RDF Rorotan kemudian akan ditutup sementara untuk menjalani perbaikan oleh kontraktor,” kata Asep.

Gubernur Jakarta Pramono Anung telah meninjau RDF Plant Rorotan pada Kamis, 20 Maret 2025. Dalam peninjauan itu, Pramono melakukan audiensi dengan sejumlah warga yang tinggal di sekitar RDF. Mereka mengeluhkan bau tak sedap yang ditimbulkan oleh operasional RDF.

Mantan Menteri Sekretaris Kabinet itu mengakui adanya kesalahan dari pihak pengelola RDF Plant Rorotan sehingga proses uji coba pengolahan sampah menimbulkan bau yang tidak sedap. Dia mengatakan bau tak sedap itu disebabkan oleh proses komisioning atau uji coba RDF yang dilakukan dengan menggunakan sampah lama. Padahal, teknologi RDF didesain untuk mengolah sampah yang masih baru. “Sehingga ini lah yang menimbulkan bakteri, bau, dan sebagainya,” kata dia.

Pramono telah menginstruksikan agar pengelola RDF Plant Rorotan memasang deodorizer dan menambah filter untuk menghilangkan bau tak sedap. Kemudian, dia juga meminta agar truk-truk yang digunakan untuk mengirim sampah harus berjenis truk compactor atau truk tertutup. “Supaya air lindinya yang netes di jalan dan sebagainya itu tidak terjadi,” ujarnya.

Dia juga meminta agar Pemprov Jakarta maupun pengelola RDF melibatkan warga dalam proses komisioning agar aspirasi warga di sekitar dapat terakomodir dengan baik dan peristiwa seperti ini tidak terulang kembali. 

Bau menyengat mirip zat kimia keluar dari cerobong pengolahan sampah Refuse Derived Fuel atau RDF Plant Jakarta. Adapun penyebabnya diduga akibat masalah teknis saat proses pengujian dan pemeriksaan di tempat pengolahan sampah tersebut. 

Wahyu Andre, masyarakat yang memiliki rumah di kawasan Jakarta Garden City, Rorotan, Jakarta Utara menceritakan bau busuk yang berasal dari RDF Plant Jakarta itu mengganggu aktivitas ratusan warga yang bermukim di kompleks tersebut. Biasanya setiap sore ada aktivitas lari di taman dan bersepeda. Namun karena bau busuk ini, warga berdiam di dalam rumah karena takut terpapar zat kimia.

Wahyu sudah menyampaikan pelbagai keluhan ini kepada pihak manajemen Jakarta Garden City. Namun RFD Plant Jakarta merupakan proyek milik pemerintah, pihak manajemen belum bisa memberikan solusi akan permasalahan itu.

Menurut Wahyu, pembangunan RFD Plant Jakarta tidak pernah melibatkan masyarakat sekitar yang dipastikan terdampak langsung akibat proses pengolahan sampah di sana. Dia menilai ini tindakan yang salah karena pemerintah seharusnya tidak asal membangun dan merugikan masyarakatnya.

“Kami sampai sekarang tidak tahu ini. Apakah sudah sesuai dengan aspek kesehatan itu atau belum. Coba saja bayangkan, kalau ternyata asap yang keluar dari cerobong RDF Plant Jakarta itu mengandung bahan kimia berbahaya, kan yang rugi masyarakat juga,” ucap Wahyu yang menjabat sebagai Pengurus RT 18 RW 14, Jakarta Garden City, ketika ditemui Tempo di kediamannya, Selasa, 11 Februari 2025.

Oyuk Ivani Siagian

Bergabung dengan Tempo pada 2024, sesaat setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus