Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bakal capres PDIP Ganjar Pranowo akan mengisi Kuliah Kebangsaan Fisip Universitas Indonesia (UI) di Gedung Balai Serbaguna Purnomo Prawiro, Kampus FISIP UI, Depok pada Senin, 18 September 2023. Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto kembali menekankan bahwa FISIP UI merupakan kampus dengan kekhususan di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di mana harus memainkan perannya sebagai katalis diskusi yang sehat dan berkualitas, tanpa memihak kelompok mana pun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kehadiran tokoh-tokoh pada Kuliah Kebangsaan adalah salah satu forum di mana mahasiswa dan sivitas akademika dapat mendengar, bertanya bahkan mendebat pemikiran-pemikiran masa depan Indonesia yang dilontarkan para tokoh tersebut,” ucap Aji dalam rilis tertulis, Sabtu, 17 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Guru Besar Antropologi tersebut mengatakan dalam Kuliah Kebangsaan mendatang, Ganjar akan mengisi acara dengan tema "Hendak ke mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman, dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan". Nantinya, kata Aji, hadir pula para tokoh berkesempatan untuk mengeluarkan pemikiran dan visi mereka.
"Lalu kemudian ditanggapi oleh para panelis yang terdiri dari dosen dan mahasiswa. Selain panelis, mahasiswa yang hadir juga diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan," katanya.
Ketua Panitia Kuliah Kebangsaan Shofwan Al Banna Choiruzzad mengatakan format yang ada dalam acara itu merupakan format yang lazim dilakukan di dunia akedemis dalam kerangka pengembangan keilmuan serta pemikiran. “Kuliah Kebangsaan adalah forum akademis, di mana kita dapat menyimak pemikiran-pemikiran yang terlontar. Tidak hanya pemikiran dari tokoh yang menjadi dosen tamu tapi pemikiran-pemikiran dari panelis maupun peserta kuliah yang hadir,” ucap Shofwan.
Selain Bacapres, Kuliah Kebangsaan Bakal Diisi Tokoh Pemikir
Menurut Aji, tokoh yang diundang pada Kuliah Kebangsaan FISIP UI bukanlah calon presiden melainkan tokoh-tokoh yang memiliki pemikiran terhadap masa depan Indonesia. “Tokoh tersebut kami undang berdasarkan kapasitasnya sebagai anak bangsa yang memiliki spektrum luas terhadap publik, dimana memiliki pemikiran dan pandangan terhadap masa depan Indonesia, bukan sebagai calon presiden,” ucap Aji.
Aji mengatakan Kuliah Kebangsaan ini sudah terlaksana sejak tahun lalu, dimulai ketika mengundang Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, dan tokoh masayarakat sipil Yenny Wahid. Kemudian pada tahun ini, Kuliah Kebangsaan mengundang Ganjar Pranowo, juga Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
"Anies Baswedan merupakan tokoh pertama yang hadir pada Kuliah Kebangsaan ini pada 29 Agustus silam. Sementara jadwal untuk Prabowo Subianto masih belum dapat ditetapkan kendati Menteri Pertahanan tersebut telah menyatakan kesediannya untuk hadir," katanya.