Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komika Insan Nur Akbar dan calon wakil presiden Mahfud Md memparodikan kondisi hukum di Indonesia. Akbar menyebut hakim terima suap, sedangkan Mahfud mengatakan keadilan bisa dibeli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md telah bertemu dengan seniman dan anak muda di Kala di Kalijaga, Kawasan Blok M, Jakarta Selatan, pada Senin sore, 23 Oktober 2023. Acara sore itu diberi tajuk Ruang Gagasan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Acara yang diagendakan mulai pukul 16.00 itu terpaksa mundur karena Ganjar Pranowo dan Mahfud belum tiba. Mahfud baru datang pukul 16.20 menggunakan mobil bernomor polisi B 1203 BLR. Sementara itu, Ganjar Pranowo baru tiba menggunakan mobil bernomor polisi B 1573 DOE pada pukul 16.46. Acara itu baru dimulai pukul 16.50 yang dipandu oleh Abdel Chandra, Akbar Konang, dan Dheny Chandra.
Stand up comedian atau komika Insan Nur Akbar berkisah seorang terdakwa korupsi yang sedang melakukan sidang di pengadilan. Terdakwa itu digambarkan oleh Akbar sedang duduk sendiri di tengah antara para hakim, jaksa penuntut umum, dan penasehat hukum terdakwa.
“Apakah anda menerima suap?” kata Jaksa seperti cerita Akbar. Pertanyaan itu diulang hingga tiga kali, tetapi terdakwa diam dan menunduk dalam. Tidak ada jawaban.
“Apakah anda menerima suap?” tanya Jaksa itu kembali.
Terdakwa kemudian mendongak dan menatap ke Jaksa, seolah kaget dengan pertanyaan itu.
“Itu tadi pertanyaan untuk saya?” kata terdakwa dalam kisah Akbar. “Saya kira itu pertanyaan untuk hakim,” kata terdakwa.
Sontak para seniman dan anak muda yang datang dalam kegiatan Dengar Gagasan Ganjar-Mahfud itu terkekeh mendengar cerita Akbar. Kemudian, calon wakil presiden Mahfud Md menimpali banyolan Akbar.
“Kamu mencari keadilan?” kata Mahfud seolah bermain peran sebagai hakim. “Keadilan di sini bisa dibeli,” kata Mahfud diikuti gelak tawa para seniman, anak muda, dan awak media yang duduk di depannya.
“Oh, ada bandrol harganya,” kata Akbar sembari menahan tawa.