Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal akibat gempa bumi Tasikmalaya hingga Minggu, 17 Desember 2017, pukul 14.30, menjadi empat orang.
"Korban meninggal telah dimakamkan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 17 Desember 2017.
Baca juga: Gempa Bumi Tasikmalaya Disusul 19 Gempa, Warga Diminta Tak Panik
Korban meninggal adalah Dede Lutfi, 60 tahun, warga Ciamis, tertimpa bangunan; Masiah (55), warga Ciamis, terkena serangan jantung saat gempa; Aminah (80), warga Kota Pekalongan, tertimpa bangunan roboh; dan Fatimah (34), warga Bantul, jatuh saat gempa dan meninggal di rumah sakit.
Gempa di Kabupaten Tasikmalaya terjadi pada Jumat malam, 15 Desember 2017. Guncangan diawali gempa berkekuatan 7,3 skala Richter (SR), kemudian disusul gempa 6,9 SR.
BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami pada pukul 23.47 untuk wilayah Tasikmalaya dan Ciamis. Namun peringatan tersebut dicabut pada pukul 02.30 Sabtu dinihari setelah petugas tidak menemukan tanda-tanda tsunami.
Menurut data BNPB, gempa turut menyebabkan 11 orang luka berat, 25 orang luka ringan, 451 rumah rusak berat, 579 rumah rusak sedang, dan 1.905 rumah rusak ringan. Selain itu, terdapat kerusakan 46 unit sekolah/madrasah, 38 unit tempat ibadah, 9 kantor, serta 4 rumah sakit dan puskesmas.
"Sebanyak 200 orang mengungsi di Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis," kata Sutopo.
Sutopo menuturkan, meski merusak banyak bangunan, gempa tidak merusak sarana dan prasarana umum vital lain, seperti jalan raya, jembatan, serta utilitas listrik dan air minum.
Sutopo berujar daerah yang paling parah mengalami kerusakan akibat gempa bumi Tasikmalaya terdapat di Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Pangandaran. Keempat pemerintah daerah tersebut telah menetapkan status keadaan tanggap darurat penanganan gempa bumi selama tujuh hari mulai 16 hingga 22 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini