Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan akan segera merealisasikan 40 program di 100 hari pertama pemerintahannya. Menurut dia, sebagian program itu berkaitan langsung dengan persoalan nyata di tengah masyarakat Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"40 program itu akan kami wujudkan dalam 100 hari pertama. Apakah program itu? Di antaranya tentunya hal yang berkaitan dengan Kartu Jakarta Pintar, Jakarta Sehat, ijazah-ijazah yang tertahan akan kita putihkan," kata Pramono usai serah terima jabatan di Balai Kota Jakarta pada Kamis, 20 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan, selain program terkait pendidikan, program yang akan segera dikerjakan adalah penataan taman. Ia menyatakan lima taman utama di Jakarta akan mulai buka 24 jam sejak 100 hari pertama ia menjabat.
Pramono mengatakan masih ada penyesuaian terkait anggaran yang perlu timnya lakukan. Namun ia mengaku berkomitmen untuk segera merealisasikan program-program tersebut. "Dan anggarannya sudah dibreakdown," kata dia.
Hari ini menjadi hari pertama Pramono-Rano menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. Mereka dilantik di Istana Negara bersama 961 pasang kepala daerah terpilih lainnya.
Usai pelantikan, Pramono Anung dan Rano Karno disambut dengan penampilan marawis dan tanjidor saat memasuki Balai Kota Jakarta untuk pertama kali sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2024-2029. Keduanya berjalan kaki dari istana negara dengan iring-iringan sederhana. Ketika tiba di pintu gerbang Balai Kota Jakarta, musik marawis dan alunan nada tanjidor khas Betawi mulai mengiringi mereka.
Setibanya di halaman Pendopo Balai Kota Jakarta, mereka disambut seremonial palang pintu. Dua seniman Betawi, berbalas pantun lalu menampilkan atraksi tarung di depan Pramono-Rano.
Selepas itu, keduanya disambut oleh Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi untuk melangkah masuk ke Pendopo Balai Kota Jakarta. Di muka pintu pendopo, bersama sejumlah tokoh budaya, agama, serta mantan gubernur Jakarta, Pramono-Rano membaca doa bersama. Lalu keduanya dikalungkan sorban.