Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Indonesia Hanya Punya 3 Jenderal Bintang Lima, Siapa Saja Jenderal TNI Itu?

Tak sembarang orang bisa menyandang gelar jenderal bintang lima, Indonesia hanya punya 3 Jenderal TNI. Siapa mereka?

7 Oktober 2024 | 09.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal TNI bintang lima merupakan pangkat tertinggi dalam kemiliteran Indonesia. Tak sembarang orang bisa mendapatkan pangkat ini. Sebab, hanya diberikan kepada sosok yang dinilai berjasa sangat besar kepada negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun pangkat tertinggi dalam militer Indonesia saat ini adalah seorang jenderal, laksamana, atau marsekal dengan empat bintang terpasang di pundak. Namun ada juga gelar jenderal bintang lima yang lebih tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemberian gelar itu tidak hanya berdasarkan pada kualitas seorang perwira tinggi, tetapi juga diberikan kepada sosok pimpinan militer yang berontribusi besar kepada negara. Saat ini Indonesia memiliki tiga jenderal bintang lima hingga saat ini. Siapa saja mereka?

1. Jenderal Soedirman

Pada 27 Juni 1947 di Yogyakarta, Jenderal Soedirman dinobatkan sebagai Panglima TNI pertama oleh Presiden Soekarno. Sebelum dipercaya sebagai Panglima Besar TNI pertama, Jenderal Soedirman merupakan Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Keputusan ini ditetapkan berdasarkan hasil konferensi TKR di Yogyakarta pada 12 November 1945. 

Melansir dari Majalah Tempo Edisi 12 November 2021, terpilihnya Jendral Soedirman sebagai Panglima Besar dilandasi oleh sepak terjangnya dalam tubuh TNI di antaranya, memimpin Resimen I/Divisi I TKR, dan berhasil menggagalkan upaya Jepang serta mengambil alih gudang senjatanya. Selain itu, saat menjabat sebagai Panglima Besar, ia semakin dihormati karena kemampuannya dalam memperkuat angkatan perang Indonesia, termasuk prestasinya dalam Opersi Trikora dan Operasi Dwikora.

Jenderal AH Nasution. Wikipedia

2. Jenderal AH Nasution 

Karier militer Jenderal Abdul Haris Nasution atau AH Nasution dimulai ketika ia mendaftar sebagai prajurit di sekolah perwira cadangan yang dibentuk oleh Belanda pada 1940. Selanjutnya, ia ikut dalam perjuangan melawan Jepang di Surabaya pada 1942. Hal ini menjadi awal bagi para bekas tentara PETA, termasuk AH Nasution, dalam mendirikan Badan Keamanan Rakyat (BKR), yang kemudian menjadi cikal bakal TNI.

Karirnya terus menanjak, salah satunya sebagai Panglima Divisi III/ Priangan, ia lalu dilantik oleh Presiden Soekarno sebagai Panglima Divisi Siliwangi. Ia juga berhasil menumpas pemberontakan PKI pada 1948 serta dikenal sebagai pengagas taktik perang gerilya yang diartikan sebagai perang rakyat.

Sukarno dan Soeharto

3. Jenderal Soeharto

Jenderal Soeharto dikenal sebagai Presiden Republik Indonesia kedua, dan menjadi sosok yang berpengaruh dalam babak sejarah Indonesia. Karier militernya dimulai saat ia bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 5 Oktober 1945. Saat itu, Indonesia masih dalam perjuangan melawan upaya Belanda untuk kembali menjajah Indonesia.

1 Maret 1949, Soeharto semakin dikenal karena peran vitalnya dalam serangan untuk merebut kembali kota Yogyakarta. Selanjutnya, saat memimpin Komando Mandala, Soeharto berhasil merebut kembali Irian Barat, misi itu membawanya mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Mayor Jenderal. 

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI  | MYESHA FATINA RACHMAN I MUHAMMAD RAFI AZHARI I AHMAD FAIZ IBNU SANI |  M RAFI AZHARI I  FATHUR RACHMAN I  NAOMY A. NUGRAHENI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus