Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Inilah Macam-macam Kritik, Protes, Hingga Kritik Offside

Beberapa lontaran kritik dianggap offside. Lalu, apa penjelasan kritik yang bukan sembarang kritik, tetapi disebut offside? Apa kata Presiden Jokowi?

27 September 2023 | 03.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Jokowi menyapa undangan saat Peresmian Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Kongres XXV PWI berlangsung di Bandung, Jawa Barat pada 25 hingga 26 September 2023 yang mengangkat tema Menuju PWI yang Mampu Menjawab Tantangan Zaman. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai kritik pedas oleh masyarakat hingga media massa diterima banyak pejabat pemerintahan, termasuk Presiden Jokowi, sapaan Joko Widodo. Beberapa kritikan yang dilontarkan kepada Jokowi sebagai bentuk protes tersebut bahkan dianggap offside.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari ANTARA, Presiden Joko Widodo di sisi lain menyebut kritik dari media massa yang dilayangkan kepada pemerintah menjadi energi tambahan dalam menjalankan pemerintahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi juga menyebut bahwa kritikan dari insan pers cukup beragam, mulai dari kritikan halus, samar-samar, hingga keras dan pedas bahkan tidak jelas. Namun, semuanya menjadi energi tambahan bagi pemerintah.

"Ada juga yang offside, tidak jelas tujuannya ada juga, saya ngomong apa adanya ya. Ya tidak apa-apa. Menurut saya, semua tidak apa-apa dan semua tetap menjadi jamu sehat dan energi tambahan bagi pemerintah," ujar Jokowi saat acara pembukaan Kongres ke-25 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Istana Negara, Jakarta, pada Senin 25 September 2023.

Dilansir dari laman Kominfo Jawa Timur, Presiden Jokowi juga berkata bahwa saat ini semakin dekat dengan tahun politik sehingga kritik-kritik akan semakin banyak dilontarkan.

Bulan Agustus lalu, kritik pedas juga pernah dilayangkan Rocky Gerung pada Presiden Jokowi. Kritikan tersebut juga dinilai offside dan kelewat batas.

"Filsafat bermain-main dengan medan ekstremitas logika, rekayasa narasi, dan imajinasi, membangun energi untuk memperkarakan segala hal. Dalam raut kesempurnaan filsafat, tidak ada ruang untuk basa-basi atau kesantunan subyektif. Demokrasi butuh orang seperti RG (Rocky Gerung). Memang terkadang offside, kali ini juga offside," ujar Hendrawan Supratikno, politikus senior PDIP pada Selasa, 1 Agustus 2023.

Meski menilai pernyataan Rocky offside, Hermawan mengimbau kepada masyarakat untuk menyikapinya secara arif. Ia menyebut Rocky tengah menyampaikan kegelisahan publik dari sisi yang sangat suram.

Macam-macam bentuk kritik

Kritik dapat dikatakan sebagai bentuk penilaian terhadap suatu hal. Misalnya, ketika Anda sedang dihadapkan pada sesuatu seperti film, karya sastra, bahkan opini. Tindakan memberikan komentar atau penilaian ini bisa masuk ke dalam jenis kritik.

Di sisi lain, kritik juga bisa diartikan sebagai ungkapan atau tanggapan baik buruk suatu tindakan yang baru akan atau sudah dibuat. beberapa jenis kritik sebagai berikut. 

1. Kritik popular

Kritik popular ditujukan pada publik dan bersifat umum. Kritik ini biasanya berkaitan dengan karya seni, termasuk lukisan dan tulisan. Dalam jenis kritik ini, bahasa yang digunakan lugas dan sederhana, sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya, termasuk orang yang masih awam. 

2. Kritik jurnalistik

Kritik jurnalistik cukup berbeda dengan kritik popular. Kritik ini memiliki ketentuan sendiri,  seperti hanya ditulis untuk pembaca surat kabar, tidak banyak menyita kolom pemberitaan dalam surat kabar, waktu penulisan terbatas dan bersifat sebagai pemberitaan saja. 

3. Kritik pedagogi

Kritik pedagogi atau juga bisa disebut kritik kependidikan merupakan penyampaian kritik dengan tujuan untuk meningkatkan kepekaan terhadap segi artistik maupun estetika sebagai proses pembelajaran seni. Biasanya, kritik kependidikan ini digunakan pada lembaga pendidikan seni.  

Dilansir dari laman Science of People, terdapat dua kategori utama kritik, yakni kritik konstruktif dan kritik destruktif. Perbedaan utama antara kritik konstruktif dan destruktif terletak pada niat kritikus di balik komentarnya. 

Kritik yang membangun dapat menjadi cara berharga untuk belajar dari orang lain dan kesalahan Anda. Itu memiliki niat untuk membantu Anda. Di sisi lain, kritik destruktif biasanya datang dari keinginan untuk menyakiti secara emosional.

MUTIARA ROUDHATUL JANNAH | TIM TEMPO.CO
Pilihan editor: Jokowi Klaim Tidak Antikritik: Banyak yang Pedas, Juga Offside

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus