Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari terakhir, sebuah video keluarga Khong Guan ramai di media sosial. Video berdurasi 1 menit 50 detik tersebut bercerita tentang dua anak di dalam kaleng Khong Guan yang mengadu kepada sang ibu. Keduanya mengaku malu karena warganet sering bergunjing soal di mana keberadaan ayah mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian, tokoh Ibu dalam video tersebut ingin menyampaikan alasan mengapa sosok ayah tak pernah ada dalam gambar itu. “Sebenarnya ibu ingin mengatakan yang sesungguhnya pada kalian tapi ibu takut. Ibu takut dibilang kampanye. Ayahmu sekarang tidak nganggur lagi, Nak,” kata sang ibu dalam video itu. Rupanya, video ini merupakan bagian kampanye Calon Presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi yang mempromosikan capaian ekonomi selama memerintah.
Orang di balik pembuatan video ini adalah Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Irfan Wahid atau lebih dikenal dengan nama Ipang Wahid. Anak dari Salahudin Wahid atau Gus Solah ini adalah Ketua Kelompok Kerja Industri Kreatif (KEIN). Ia juga aktif di Kamar Dagang Indonesia atau Kadin.
Ipang Wahid memang banyak berkecimpung di dunia strategi digital, branding, dan komunikasi politik. Ia merupakan lulusan Institut Kesenian Jakarta. Kemudian, ia melanjutkan kuliah di The Art Institute of Seattle, Amerika Serikat, jurusan Music and Video Business.
Kepada Tempo, Ipang Wahid mengatakan ide dari iklan tersebut tidak datang dalam sekali lamunan. Melainkan, melalui berbagai riset dan uji coba, juga melewati diskusi sebelum dilepas ke sosial media. "Exercise-nya banyak, kemudian ternyata yang kelihatannya paling menarik adalah Khong Guan ini. Kita pake lah, karena semua orang sudah tahu, sudah paham," kata Ipang Wahid menjelaskan asal mula munculnya video keluarga Khong Guan ini.