Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Jokowi Jadi Korban Hoax, Istana Merespons

Istana menanggapi beredarnya sebuah pesan berantai hoax di media sosial yang berisi pidato Presiden Jokowi.

2 Januari 2018 | 19.48 WIB

Presiden Jokowi beristirahat di kawasan pedestrian Malioboro, Yogyakarta, 31 Desember 2017. Pada malam sebelumnya, Jokowi juga menyempatkan menyusuri Jalan Malioboro bersama anak dan cucunya. Biro Pers Istana Kepresidenan.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Presiden Jokowi beristirahat di kawasan pedestrian Malioboro, Yogyakarta, 31 Desember 2017. Pada malam sebelumnya, Jokowi juga menyempatkan menyusuri Jalan Malioboro bersama anak dan cucunya. Biro Pers Istana Kepresidenan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Istana menanggapi beredarnya sebuah pesan berantai hoax di media sosial yang berisi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di situ disebut Jokowi berbicara tentang adanya ancaman terhadap keamanan di Tanah Air dari sejumlah kelompok masyarakat terkait dengan hasil pilkada DKI Jakarta 2017.

Menanggapi pesan viral tersebut, pihak Istana membantahnya. "Istana Kepresidenan memastikan bahwa pesan berantai tersebut merupakan berita bohong atau hoax," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam siaran pers, Selasa, 2 Januari 2018.

Baca juga: Staf Kepresidenan Sebut 3 Isu Hoax yang Sering Menyerang Jokowi

Bey mengatakan, dalam hoax itu, disebutkan Jokowi menyampaikan pidato di Stadion Utama Senayan di depan seratus ribu hadirin. Jokowi disebutkan menyampaikan tanggapan atas maraknya aksi demonstrasi setelah pilkada DKI Jakarta.

Bey menegaskan, Jokowi tidak pernah menghadiri acara dimaksud, apalagi menyampaikan pidato yang ada dalam pesan tersebut. "Dapat dipastikan pula bahwa penyebaran pesan berantai tersebut merupakan ulah pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Bey.

Dalam berbagai kesempatan, dia melanjutkan, Jokowi selalu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menghentikan maraknya penyebaran berita bohong atau hasutan yang mengandung fitnah dan kebencian.

“Marilah bersama-sama kita hentikan penyebaran berita bohong atau hasutan, yang mengandung fitnah dan kebencian di media sosial. Mari kita tunjukkan nilai-nilai kesantunan dan nilai-nilai kesopanan sebagai budaya Indonesia,” kata Bey mengutip pidato Jokowi di Istana Merdeka, 8 Juni 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amirullah

Redaktur desk nasional. Menjadi bagian Tempo sejak 2008. Pernah meliput isu-isu perkotaan, ekonomi, hingga politik. Pada 2016-2017 ditugaskan menjadi wartawan Istana Negara

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus