Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep berkunjung ke kantor Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia atau PGI di Gereja Oikoumene, Jakarta Pusat pada Selasa, 3 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kaesang mengatakan bahwa PSI yang saat ini masih merupakan partai kecil banyak tidak diyakini. Namun, ia optimistis partainya bisa membawa warna baru dalam dunia perpolitikan Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami ini hanya, untuk sekarang ya hanya partai kecil, banyak yang tidak yakin dengan kami, tapi kami tetap harus yakin, karena kita yakin kita nanti bisa membawa warna baru untuk dunia perpolitikan di Indonesia," jelasnya.
Ia kemudian mencontohkan anggota DPRD DKI Fraksi PSI William Aditya Sarana yang sempat mengungkap kejanggalan soal anggaran lem aibon di Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI 2020.
Diketahui, kejanggalan tersebut diungkap pada masa Gubernur Anies Baswedan 2019, dia menemukan dan mengunggah rencana anggaran penyediaan lem aibon di Dinas Pendidikan DKI senilai Rp 8,2 miliar.
"Di DPRD ada bro William kemarin. Semangat sekali kemaren membuka lem aibon. Dulu keras sekali tapi gak papa, kita sekarang gunakan strategi yang berbeda, seperti yang kemaren saya bilang kita berpolitik dengan gembira dan santun," ujar Kaesang.
Ia kemudian menjelaskan fokus PSI yang merupakan mencegah intoleransi yang sangat menyebar di Indonesia dan juga upaya untuk mencegah tindak korupsi. Ia kemudian mengklaim, selama empat tahun berjalan menjadi anggota DPRD Provinsi dan Kota, kader PSI tidak pernah korupsi.
"Saya berharap mereka semua selalu melakukan itu sampai mereka tidak lagi menjadi pejabat lagi dan sampai seterusnya. Bahkan sampai meninggal, sampai sudah jadi abu, jadi tanah," ungkap dia.
NUR KHASANAH APRILIANI