Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kuliah Kerja Nyata atau KKN kolaborasi merupakan program kerja tahunan yang diinisiasi Universitas Gadjah Mada (UGM) sejak sebelum pandemi pada 2019. Namun, hal itu baru bisa terlaksana pada 2022 dan semakin banyak tersebar titik lokasinya pada di 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada KKN kolaborasi ini UGM bekerja bersama dengan perguruan tinggi lainnya di seluruh wilayah Indonesia serta pemerintah daerah dan mitra swasta setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari situs UGM, pada 2023, lokasi KKN kolaborasi UGM berlokasi pada sepuluh titik yang tersebar di berbagai daerah seperti Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Bangka Belitung, dan Bengkulu. Selain itu, KKN kolaborasi UGM juga dilaksanakan di Gorontalo, Ternate, dan Maluku Utara serta Kalimantan Barat.
Program kerja yang dilaksanakan pada KKN kolaborasi disesuaikan dengan tema yang sama dalam satu wilayah kecamatan. Tema tersebut merupakan usulan dari kebutuhan masyarakat yang disampaikan kepada Pemda setempat kemudian dikomunikasikan dengan Universitas Gadjah Mada.
Setelah itu, UGM menawarkan tema tersebut kepada perguruan tinggi setempat untuk sepakat bekerja bersama membantu masyarakat. Kolaborasi ini saling melengkapi antarperguruan tinggi supaya program kerja dapat terlaksana dengan jangka waktu menyesuaikan dari kebijakan perguruan tinggi masing-masing.
Contoh KKN kolaborasi misalnya, mahasiswa UGM bersama mahasiswa Universitas Bengkulu mengadakan KKN di Pulau Enggano Bengkulu. Pulau tersebut memiliki peran strategis dalam dunia pertahanan nasional, pembangunan infrastruktur, pengembangan transportasi, revitalisasi pelabuhan, dan jaringan 4G. Pulau terluar Indonesia yang berpenghuni ini juga memiliki keanekaragaman budaya serta berbagai potensi destinasi wisata yang menakjubkan.
Di wilayah lain Halmahera Utara yang juga menjadi lokasi KKN kolaborasi, Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Universitas Khairun (Unkhair) Ternate. Universitas Halmahera (Uniera) juga akan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Lima desa di Provinsi Gorontalo juga akan menjadi lokasi KKN kolaborasi Universitas Gadjah Mada dengan Universitas Gorontalo (UNG). Lima desa tersebut tersebar di dua kecamatan yakni Batudaa Pantai dan Randangan yakni Desa Olimoo, Lamu, Tantoyuo, Sari Murni dan Banuroja. Di sana, mereka diminta untuk menjadikan daerah tersebut zero stunting.
Sekretaris Direktur Pengabdian Masyarakat Universitas Gadjah Mada Djarot Heru Santosa mengatakan inisiasi lokasi KKN kolaborasi di luar Pulau Jawa dilakukan karena jangkauan UGM yang terbatas sehingga memerlukan pendampingan.
“KKN Universitas Gadjah Mada menjadi trendsetter yang diperhatikan oleh ratusan perguruan tinggi di Indonesia dan ingin mencontohnya disesuaikan dengan kondisi setempat,” ungkap Djarot.
Pilihan Editor: Biaya Kuliah Mahal, Hindari 4 Hal Ini Agar Bisa Raih Beasiswa