Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Momen

18 November 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SURABAYA
Terbaik untuk Investasi

Jawa Timur dinobatkan sebagai provinsi terbaik di Indonesia untuk layanan investasi dengan meraih penghargaan tertinggi Investment Award 2012 dari Badan Koordinasi Penanaman Modal. Jawa Timur dinilai sebagai daerah yang paling sukses menerapkan sistem pelayanan terpadu satu pintu di bidang penanam­an modal.

Untuk kategori kabupaten, Sragen menjadi nomor satu, sedangkan Palembang untuk kota terbaik. Daerah-daerah itu dipilih dari 38 pemerintah provinsi serta kabupaten/kota yang menjadi nomine paling ramah investasi. Tolok ukurnya adalah kecepatan pelayanan investasi, transparansi, serta ketepatan dan kepastian biaya mengurus perizinan. "Investor bisa melihat inilah wajah-wajah terbaik pelayanan investasi di Indonesia," kata Kepala BKPM Muhammad Chatib Basri saat pemberian anugerah di Jakarta, Senin pekan lalu.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan penghargaan itu merupakan bukti kerja keras aparaturnya selama ini. Menurut dia, Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur juga menduduki peringkat pertama Investment Award pada 2010. Penghargaan itu diperoleh setelah BPM Jawa Timur membuat terobosan mengoperasikan investment online tracking system, yang ditiru BKPM setahun kemudian.

Menurut Soekarwo, BPM Jawa Timur memiliki program unggulan multi-channel system dalam perizinan. Sistem ini memudahkan investor membayar langsung (drive thru) dan memeriksa langsung proses perizinan secara online dalam multibidang. Proses pelayanan perizinan di bidang penanaman modal khusus untuk penanaman modal dalam negeri hanya 11 hari. Untuk perizinan investasi asing, prosesnya masih sekitar 78 hari karena sebagian kewenangan ada di Jakarta. Tahun ini, Jawa Timur menargetkan investasi baru senilai Rp 130 triliun.

Agus Supriyanto, Fiona Putri Hasyim

MALANG
Kuliah Hukum di Candi

Mata kuliah pengantar hukum Indonesia di Universitas Widyagama Malang, Jawa Timur, diadakan di Candi Sumber Awan, Candi Singhasari, Candi Jago, dan Candi Kidal, Selasa pekan lalu. Menurut dosennya, Purnawan D. Negara, kuliah relief candi akan memperkuat karakter kebangsaan serta mengasah otak kanan, yang berhubungan dengan kejujuran, kreativitas, daya cipta, dan intuisi.

Dalam kuliahnya, Purnawan menggunakan relief candi sebagai recht boek atau kitab hukum. Menurut dia, di dalamnya termuat nilai kejujuran, kesopanan, kesetiakawanan, peran serta, musyawarah mufakat, perdamaian, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Purnawan menunjukkan relief di Candi Jago, yang meliputi relief Tantri, Anglingdarma, Kunjarakarna, Parthayajna, dan Kresnayana, juga relief Garudeya di Candi Kidal. "Kuliah di candi memberikan pelajaran hukum alternatif," ujar Purnawan, yakni hukum adat yang berdampingan dengan hukum negara yang berlaku.

Menurut Purnawan, tak banyak yang mengeksplorasi relief candi sebagai bagian hukum di Nusantara. Padahal hukum adat berakar kebudayaan tradisional yang dituangkan dalam relief candi. Para mahasiswa pun menikmati model kuliah yang nyeleneh ini.

Eko Widianto

BANYUWANGI
Mantan Bupati Gugat Cerai Mantan Bupati

Mantan Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Ratna Ani Lestari, menggugat cerai suaminya, I Gede Winasa, mantan Bupati Jembrana, Bali. Ratna melalui kuasa hukumnya mendaftarkan gugatan itu ke Pengadilan Agama Banyuwangi pada Rabu pekan lalu. "Apa penyebab sebenarnya akan terungkap saat sidang," kata juru bicara Pengadilan Agama Banyuwangi, Fathur Rohman. Ratna, yang kini mendekam di Rumah Tahanan Medaeng, Surabaya, sebagai terdakwa kasus korupsi pengadaan tanah Bandara Banyuwangi, akan dihadirkan dalam sidang.

Ratna Ani Lestari dan I Gede Winasa menikah pada 16 April 1988 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Banyuwangi. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai satu orang putri yang kini berusia 14 tahun.

Winasa tercatat menjabat Bupati Jembrana selama dua periode, yakni 2000-2005 dan 2005-2010. Saat Kabupaten Banyuwangi akan menggelar pemilihan kepala daerah pada 2005, Winasa menyorongkan istrinya mengikuti pemilihan dan menang meski hanya didukung partai kecil nonparlemen.

Ika Ningtyas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus