Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta – Muhammad Syamsi Ali alias Shamsi Ali, Imam Besar Pusat Kebudayaan Islam New York, tengah menyiapkan proyek pesantren pertama di Amerika Serikat. Pusat pendidikan Islam itu nantinya dikelola muslim dari Indonesia.
"Saya menemukan lokasi yang Insya Allah tepat untuk dijadikan pesantren," kata Warga Negara Indonesia tersebut dalam pengantar penggalangan dananya di Kitabisa.com seperti dikutip Antara pada Selasa, 14 November 2017.
Shamsi menuturkan, pesantren pertama di AS yang akan dikelola muslim Indonesia tersebut rencananya dibangun di lahan seluas 74 meter persegi di Negara Bagian Connecticut yang cukup dekat dari Kota Metropolitan New York. "Lokasinya di Kota Moodus, ” ucapnya.
Moodus dipilih karena dianggap memiliki sistem drainase yang baik sehingga properti yang dimiliki tidak tergenang terutama pada musim hujan dan musim salju. Shamsi menuturkan, di pesantren itu nantinya dikembangkan serangkaian program, seperti tahfiz, seminar dan konferensi, pembangunan komunitas, serta university orientation.
Menurut Shamsi, pesantren penting didirikan di Amerika semenjak peristiwa 9/11. Sejak itu Islam seringkali disalahartikan sebagai agama yang kejam gara-gara ulah teroris memporak-porandakan dua menara kembar WTC di New York. "Padahal Islam adalah agama yang penuh kasih sayang."
Selain itu, belum ada pusat pendidikan Islam yang dikelola oleh Muslim Indonesia di Amerika. Muslim Indonesia memiliki warna dakwah yang khas dan unik dibandingkan dengan komunitas muslim asal Pakistan atau Timur Tengah.
Shamsi mencari dana melalui situs penggalangan dana Kitabisa.com dengan laman https://kitabisa.com/pesantrenamerika. Hingga berita ini ditulis, Selasa, 14 November 2017 waktu Indonesia, Shamsi sudah mendapatkan dana sebesar Rp 787.013.093 dari 593 donatur. Namun, sumbangan itu baru 16 persen dari total dana yang dibutuhkan untuk membangun pesantren, yakni Rp 5 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini