Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kumandang azan subuh menjadi penanda penting bagi Juwariyah. Saat itulah warga Dusun Cowek, Desa Jatiarjo, Prigen, Pasuruan, ini harus bergegas ke tandon air di dusunnya, yang berjarak sekitar setengah kilometer dan ditempuh dengan berjalan kaki. Setiap pagi Juwariyah menenteng dua jeriken berkapasitas 10 liter. Sampai di sana, ia harus antre dengan puluhan warga lain.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo