Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Panglima TNI Sebut Ormas Sipil Bisa Ikut Pasukan Perdamaian di Gaza

Panglima TNI mengatakan terbuka kemungkinan ormas sipil untuk membantu dalam hal pelayanan, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.

14 Juni 2024 | 18.40 WIB

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Rapat tersebut membahas persetujuan penerimaan hibah Alpalhankan dari luar negeri. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Rapat tersebut membahas persetujuan penerimaan hibah Alpalhankan dari luar negeri. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan bahwa organisasi masyarakat atau ormas sipil dapat diikutsertakan dalam tugas perdamaian di Gaza, Palestina. Ia menyebut, nantinya hal tersebut bakal diatur oleh Kementerian Luar Negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ia mengatakan, ormas itu bisa membantu dalam hal pelayanan, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan. "Sebenarnya nanti kan di sana bisa berkembang, tidak hanya pelayanan kesehatan, mungkin butuh pengajar," kata Agus ditemui di Kantor Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Jakarta, pada Jumat, 14 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara dari TNI, ia mengungkapkan bakal mengirimkan brigade komposit yang terdiri dari sejumlah batalion dalam tugas perdamaian di Palestina tersebut, salah satunya ialah Batalion Zeni.

"Nanti batalion itu akan rekonstruksi, membangun fasilitas-fasilitas umum seperti sekolah, rumah tinggal, tempat ibadah," ucapnya.

Selain itu, TNI juga membuka kesempatan bagi ormas sipil yang ingin membantu petugas perdamaian di Gaza untuk kepentingan rehabilitasi warga terdampak. Agus menuturkan, tugas rehabilitasi itu membutuhkan personel yang punya kemampuan psikologi untuk penyembuhan trauma.

"Di Palestina sudah ada warga kita, tujuh orang dari MER-C dan PMI. Mungkin juga bisa dari sipil," ucapnya.

Adapun pasukan perdamaian Indonesia ke Gaza masih menunggu mandat dan resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB. Selain itu, pasukan perdamaian yang dipimpin TNI ini masih menunggu persetujuan tertulis perihal keputusan politik pemerintah Indonesia.

"Pembahasan secara intensif sedang dilakukan Indonesia dengan negara-negara Asean dan PBB," kata Agus.

Novali Panji Nugroho

Lulus dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Nasional, mencakup isu seputar politik maupun pertahanan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus