Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, menilai wajar jika hampir semua partai koalisi pemerintah berbalik arah dan menentang Program Kartu Prakerja.
Itu karena tidak adanya keuntungan yang didapat partai baik secara politik maupun finansial jika membela Program Kartu Prakerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Dianggap 'mainannya Golkar' saja," ujar Dosen Ilmu Politik Universitas Al Azhar Indonesia tersebut saat dihubungi Tempo hari ini, Senin, 4 Mei 2020.
Adapun Direktur Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra mengatakan hanya Partai Golkar yang tidak mengkritik Program Kartu Prakerja. Sedangkan partai-partai lainnya sesama anggota lantang menyerang.
Dia menduga politikus Golkar diam karena Program Kartu Prakerja di bawah Kemenko Perekonomian yang dipimpin Airlangga Hartarto, Sang Ketua Umum Partai Golkar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Dedi, polemik Kartu Prakerja juga menunjukkan soliditas koalisi partai pendukung Jokowi sedang memprihatinkan.
"Ada indikasi soliditas mitra koalisi pemerintah memudar," ucapnya.