Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Pengamat Bilang Kampanye Gemoy Prabowo Jalan Pintas Gaet Pemilih Muda

TKN mengatakan sebutan gemoy yang berarti menggemaskan untuk Prabowo merupakan julukan sayang dari para pendukungnya.

27 November 2023 | 12.50 WIB

Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat Konsolidasi TKD Prabowo - Gibran Provinsi Jawa Barat di The House Convention Hall, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 25 November 2023. ANTARA/M Agung Rajasa
Perbesar
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat Konsolidasi TKD Prabowo - Gibran Provinsi Jawa Barat di The House Convention Hall, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 25 November 2023. ANTARA/M Agung Rajasa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies atau IPS Nyarwi Ahmad mengatakan, calon presiden Prabowo Subianto menggunakan kampanye gemoy sebagai jalan pintas untuk menggaet pemilih muda. Ketua Umum Partai Gerindra itu belakangan disemati julukan gemoy karena gimik-gimiknya di depan publik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Nyarwi mengatakan, sebagian pemilih muda belum menjadikan gagasan sebagai faktor penting dalam menentukan pilihan. "Ini yang menjadikan saya kira Prabowo memilih jalan shortcut untuk membangun koneksi sepopuler mungkin di kalangan pemilihan yang seperti itu," ucapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Ahad, 26 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kampanye gemoy, menurut Nyarwi, kemungkinan besar sangat efektif menggaet pemilih mula. "Kemungkinan besar sangat efektif bukan hanya cukup efektif kemungkinan besar sangat efekif," kata dosen Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada itu.

Sementara itu, Nyarwi mengatakan kampanye gagasan hanya akan efektif dalam kondisi demokrasi yang ideal. Dia mengatakan hal itu memerlukan pemilih yang berkualitas. "Bukan hanya elite yang punya kepemimpinan dalam demokrasi yang bagus, tetapi juga pemahaman pemilih pada demokrasi dan kualitas pemilih itu sendiri," ujarnya.

Namun, kata Nyarwi, diskusi-diskusi kritis belum banyak berkembang di media sosial. Dia menilai diskusi-diskusi politik masih jauh dari permasalahan substantif. "Yang seringkali lebih banyak dibicarakan kan hal-hal yang kini-kini tadi, kayak gemoy dan lain-lain," turturnya.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Cheryl Anelia Tanzil menjelaskan sebutan gemoy yang berarti menggemaskan untuk Prabowo Subianto merupakan julukan sayang dari para pendukungnya. Cheryl membantah julukan itu sebagai strategi kampanye yang diciptakan oleh tim sukses.

“Bagi generasi muda, Pak Prabowo muncul di ruang publik sebagai dirinya sendiri. Tampil beda dan apa adanya, yang mungkin tidak semua orang mengetahui sisi menggemaskannya itu," kata Cheryl dalam keterangan tertulis TKN di Jakarta, Sabtu, 18 November 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus