Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di kampus, mahasiswa tak hanya belajar akademik, namun juga bisa mendapatkan berbagai ilmu di luar kegiatan belajar. Kegiatan mahasiswa tidak terbatas belajar di dalam kelas atau praktikum di laboratorium.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kalian yang baru masuk kuliah, bisa mendapatkan ilmu melalui sejumlah organisasi yang ada di kampus. Ada beberapa jenis organisasi mahasiswa yang bisa diikuti guna mencari relasi atau mengasah keterampilan non-teknis (soft skills).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman ISI Yogyakarta, organisasi mahasiswa dapat diterjemahkan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan aspirasi, inisiasi, atau gagasan positif dan kreatif melalui kegiatan relevan dengan tujuan pendidikan nasional maupun visi-misi perguruan tinggi. Organisasi mahasiswa dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Organisasi Intra Kampus
Organisasi intra kampus merupakan lembaga yang berada di lingkungan dan diakui perguruan tinggi. Untuk pendiriannya, organisasi intra kampus memiliki Surat Keputusan (SK) yang biasanya ditandatangani oleh wakil rektor bidang kemahasiswaan. Dalam pelaksanaan kegiatan atau program kerjanya, umumnya sumber dana berasal dari anggaran kampus.
Adapun beberapa contoh organisasi intra kampus, antara lain:
- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), bertugas mengoordinasikan kegiatan dan mewakili mahasiswa dalam berbagai forum.
- Senat Mahasiswa (Sema) atau Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) adalah badan legislatif yang berperan menyusun dan mengawasi kebijakan kampus.
- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) didirikan dan berkegiatan dalam lingkup jurusan atau program studi.
- Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) bertanggung jawab dalam kegiatan di bidang jurnalistik internal kampus, seperti menyediakan informasi atau menghadirkan pemberitaan.
- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) mengarah pada perkumpulan mahasiswa dengan persamaan minat dan bakat, misalnya UKM keagamaan, olahraga, pecinta alam, seni, paduan suara, dan bela diri.
2. Organisasi Ekstra Kampus
Organisasi ekstra kampus atau biasa dijuluki Omek berkonsentrasi pada aktivitas sosial atau masyarakat di luar perguruan tinggi. Ada berbagai omek yang pendiriannya dilandasi oleh persamaan agama, keahlian, atau bahkan asal daerah.
Organisasi eksternal kampus biasanya berperan dalam pengkaderan dengan wilayah lebih luas, yaitu nasional hingga luar negeri. Dikutip dari laman Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Abdul Aziz Kataloka Ambon (Alazka), tidak jarang beberapa kampus yang melarang mahasiswa mendirikan organisasi ekstra kampus di sekitar kampus. Pasalnya, seruan lantang anggota organisasi ekstra kampus kerap berbenturan dengan birokrasi perguruan tinggi.
Namun, tidak sedikit pula sejumlah kampus yang membolehkan organisasi ekstra kampus merekrut kader sebanyak mungkin. Adapun beberapa contoh organisasi mahasiswa eksternal adalah sebagai berikut.
- Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI).
- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).
- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Tips Memilih Organisasi Mahasiswa
Setelah mengetahui jenis-jenis organisasi mahasiswa, terdapat beberapa tips yang perlu dipahami mahasiswa baru sebelum memutuskan untuk bergabung. Dikutip dari laman Institut Teknologi Batam (Iteba), berikut sejumlah tips yang bisa diikuti.
- Pilih organisasi sesuai hobi atau minat.
- Pastikan program kerja yang diusung sesuai atau relevan dengan visi dan misi pribadi.
- Hindari ajakan teman tanpa ada kesadaran atau keinginan dari diri-sendiri.
- Pastikan bisa membagi waktu untuk urusan akademik dengan kegiatan organisasi mahasiswa.
MELYNDA DWI PUSPITA