Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Demonstran Turunkan Jokowi di Semarang Selamatkan Diri ke Basement Mall

Dia dan kawan-kawannya lantas berfikir mencari tempat yang aman. Sementara polisi terus menembakkan gas air mata ke arah demonstran di Semarang.

26 Agustus 2024 | 20.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana pembubaran aksi demonstrasi di Jalan Pemuda Kota Semarang pada Senin, 26 Agustus 2024. Nampak asap dari gas air mata mengepul di depan barisan personel kepolisian. Tempo/Jamal Abdun Nashr

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Semarang - Para demonstran Jateng Bergerak Adili dan Turunkan Jokowi di depan komplek Balai Kota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kota Semarang menyelamatkan diri ke basement Polux Mall Paragon. Mereka berlarian setelah polisi menembakkan gas air mata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Polisi mulai membubarkan massa sekitar pukul 18.00. Personel kepolisian yang berada di halaman Balai Kota Semarang merangsek ke arah demonstran di Jalan Pemuda. Polisi kemudian menggunakan mobil water cannon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Massa kemudian mundur ke arah utara disusul polisi yang terus maju. Polisi kemudian melontarkan gas air mata ke arah massa aksi. "Mendengar ledakan. posisi di depan SMAN 5," ujar salah seorang demonstran, Dewi.

Dia dan kawan-kawannya lantas berpikir mencari tempat yang aman. Sementara polisi terus menembakkan gas air mata ke arah demonstran. "Akhirnya kami cuma punya pilihan dua. Kalau tidak di instansi pendidikan atau di mall," tuturnya.

Bersama ratusan pengunjuk rasa lainnya, dia lantas berlari ke arah Polux Paragon Mall. Guna menghindari udara yang telah tercemar gas air mata sebagian massa aksi menyelamatkan diri ke basement pusat perbelanjaan tersebut. "Kenapa ke basement karena di atas udaranya tercemar," kata dia.

Sejumlah mahasiswa menjadi korban represif polisi. Ada yang sesak nafas hingga pingsan. Lobi Polux Paragon Mall kemudian berubah menjadi tempat perawatan demonstran. Sejumlah ambulans lalu lalang datang dan pergi mengevakuasi korban.

Polisi menyebut telah melakukan pendekatan persuasif kepada pengunjuk rasa untuk membubarkan diri. "Namun upaya persuasif yg kami sampaikan kepada demonstran tidak dihiraukan. Pimpinan mengambil suatu tindakan membubarkan massa dengan water cannon," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Artanto.

Devy Ernis

Devy Ernis

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, kini staf redaksi di Desk Nasional majalah Tempo. Memimpin proyek edisi khusus perempuan berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu" yang meraih penghargaan Piala Presiden 2019 dan bagian dari tim penulis artikel "Hanya Api Semata Api" yang memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus