Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Prabowo Akan Gelar Open House Lebaran di Istana Kepresidenan Jakarta

Selesai melaksanakan salat Idul Fitri, Presiden Prabowo langsung menuju Istana Merdeka untuk melaksanakan acara gelar griya.

30 Maret 2025 | 10.14 WIB

Presiden Prabowo Subianto saat memberikan sambutan dalam kegiatan penyerahan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Maret 2025.  YouTube Sekretariat Presiden
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto saat memberikan sambutan dalam kegiatan penyerahan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Maret 2025. YouTube Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto direncanakan menggelar open house atau gelar griya di Istana Kepresidenan Jakarta setelah Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin, 31 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan selesai melaksanakan salat Idul Fitri, Presiden Prabowo langsung menuju Istana Merdeka untuk melaksanakan acara gelar griya. “Acara ini sebagai wadah silaturahmi antara Presiden Prabowo dengan para pejabat negara, para Duta Besar negara sahabat, tokoh nasional dan masyarakat umum,” kata Yusuf dalam keterangan resminya, Ahad, 30 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yusuf menuturkan open house atau gelar griya akan dimulai pukul 09.00 WIB. Adapun akses masuk masyarakat umum melalui gerbang utama Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Majapahit, Jakarta Pusat.

Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah atau hari raya Idul Fitri pada Senin, 31 Maret 2025. Keputusan ini setelah dilakukan sidang isbat tertutup di Auditorium Haji Mohammad Rasjidi Kemenag RI di Jakarta Pusat, Sabtu sore, 29 Maret 2025, pukul 19.05 WIB.

“Disepakati bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah atau hari raya Idulfitri ditetapkan pada Senin, tanggal 31 Maret 2025,” kata Menteri Agama Nasaruddin Umar saat konferensi hasil sidang isbat di Gedung Kemenag, Sabtu.

Sebelum sidang isbat, Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Cecep Nurwendaya memaparkan hasil temuannya terkait posisi hilal pada 29 Ramadan 1446 Hijriah. Cecep menuturkan, berdasarkan kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura (MABIMS), pada 29 Ramadan 1446 hijriah atau 29 Maret 2025 Masehi posisi hilal di wilayah Indonesia tidak ada yang memenuhi kriteria tinggi hilal minimum 3° dan elongasi minimum 6,4°.

"Di wilayah di NKRI tidak memenuhi kriteria awal bulan Kamariah Mabims sehingga tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada hari Senin Pahing, 31 Maret 2025," ucap Cecep.

Adapun proses sidang isbat diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB sampai menjelang magrib. Seminar ini dihadiri perwakilan duta besar negara sahabat, pakar falak, ormas Islam, serta berbagai instansi terkait seperti LAPAN, BMKG, BRIN, dan Planetarium Bosscha.

M. Raihan Muzzaki berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus